Bagaimana rasanya baca dua tulisan saya dengan judul yang sama sebelum ini? Sudah tertampar-tampar atau belum?
Kan di 2 artikel sebelumnya kita sudah buat daftar pengeluaran yang secara nominal kecil-kecilan seperti biaya langganan Spotify, Netflix, TV Kabel dan keanggotaan di Gym, yaaaang kalau dijumlahkan nominalnya ternyata 4 macam fasilitas tersebut anda sudah mengeluarkan uang lebih dari Rp 500 ribu per bulan. Kaget?
Pertanyaanya adalah, mana dari ke 4 fasilitas ini yang anda pakai secara rutin setiap hari atau beberapa hari per minggu, sehingga anda memaksimalkan biaya langganan mereka?
Oke, artikel terakhir kali ini akan menambah jumlah pengeluaran kecil yang sering kali secara tidak sadar kita keluarkan tapi tidak dihitung-hitung jumlahnya dan ternyata menggunung, apa sajakah?
Boba & Kopi Kekinian
Musim kopi susu gula aren kekinian berkembang menjadi susu ditambah boba plus gula aren. Entah siapa yang memulai tren boba ini padahal sudah dari 5 tahun terakhir saya minum teh susu pakai topping boba biasa-biasa saja sih (memang bobanya agak-agak kenyal).
Tapi waktu itu saya pesan minuman itu dengan harga masih Rp 20 ribuan dengan rasa biasa-biasa juga. Sedangkan minuman boba ini harganya hampir mencapai Rp 40 ribu (meskipun ada juga yang jual versi murahnya dengan rasa yang berbeda-beda di toko yang sama dari cabang yang berbeda, alias selalu ada pilihan untuk harga yang lebih murah).
Kalau anda beli minuman boba ini sesekali mungkin masih masuk di akal. Akan tetapi bila anda kemudian ketagihan dan belanja boba sampai 3x per minggu, maka anda sudah menghabiskan dana lebih dari Rp 100 ribu per minggu yang artinya lebih dari Rp 400 ribu per bulan.
Uang sedemikian banyak bisa anda tabung dan investasikan dan dalam 10-20 tahun ke depan bisa menjadi ratusan juta bahkan miliaran.
Hal yang sama berlaku juga untuk kopi susu kekinian. Dengan harganya yang relatif murah di Rp 20 ribuan, bila anda sering meminumnya, selain tidak baik untuk kesehatan anda (kadar gula yang tinggi) juga tidak baik untuk kantong anda.
E-wallet (untuk transport & makan)
Salah satu pengeluaran kecil lainnya yang sering membuat kantong kita bocor dan kalau dijumlah menjadi besar adalah menggunakan e-wallet untuk transport dan makanan. Sebenarnya menggunakan e-wallet ini banyak sekali manfaatnya.
Anda menjadi lebih praktis dalam sehari-hari. Kemudian menghindari bahaya orang jahat bila anda harus bolak balik ke ATM.
Belum lagi bila anda memanfaatkan promo dan cash back yang ditawarkan bisa memberikan diskon yang lebih banyak lagi. Akan tetapi bila dilakukan secara terus menerus (terutama untuk makanan) akan membuat pengeluaran anda tidak bisa dikontrol setiap bulannya.
Dalam kondisi saat ini, bagi yang tinggal di kota besar seperti di Jakarta, punya uang di e-wallet hampir sama borosnya dengan punya uang tunai di kantong atau di dompet. Transfer Rp 250 ribu per minggu ke dalam e-wallet, anda dengan mudah akan menghabiskan Rp 1 juta saja per bulannya.
Itu sebabnya hati-hati dalam penggunaannya. Atur dan catat secara berkala pengelularan anda di sini agar tidak menjadi boros.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Tabungan vs Investasi, Mana yang Lebih Penting?"
[Gambas:Video 20detik]