Pengeluaran Kecil Tapi Kalau Dijumlah Lumayan Juga (3)

Pengeluaran Kecil Tapi Kalau Dijumlah Lumayan Juga (3)

Aidil Akbar Madjid - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Selasa, 25 Feb 2020 06:58 WIB
Illustrasi Uang Rupiah dan Dollar
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bagaimana rasanya baca dua tulisan saya dengan judul yang sama sebelum ini? Sudah tertampar-tampar atau belum?

Kan di 2 artikel sebelumnya kita sudah buat daftar pengeluaran yang secara nominal kecil-kecilan seperti biaya langganan Spotify, Netflix, TV Kabel dan keanggotaan di Gym, yaaaang kalau dijumlahkan nominalnya ternyata 4 macam fasilitas tersebut anda sudah mengeluarkan uang lebih dari Rp 500 ribu per bulan. Kaget?

Pertanyaanya adalah, mana dari ke 4 fasilitas ini yang anda pakai secara rutin setiap hari atau beberapa hari per minggu, sehingga anda memaksimalkan biaya langganan mereka?

Oke, artikel terakhir kali ini akan menambah jumlah pengeluaran kecil yang sering kali secara tidak sadar kita keluarkan tapi tidak dihitung-hitung jumlahnya dan ternyata menggunung, apa sajakah?

Boba & Kopi Kekinian

Musim kopi susu gula aren kekinian berkembang menjadi susu ditambah boba plus gula aren. Entah siapa yang memulai tren boba ini padahal sudah dari 5 tahun terakhir saya minum teh susu pakai topping boba biasa-biasa saja sih (memang bobanya agak-agak kenyal).

Tapi waktu itu saya pesan minuman itu dengan harga masih Rp 20 ribuan dengan rasa biasa-biasa juga. Sedangkan minuman boba ini harganya hampir mencapai Rp 40 ribu (meskipun ada juga yang jual versi murahnya dengan rasa yang berbeda-beda di toko yang sama dari cabang yang berbeda, alias selalu ada pilihan untuk harga yang lebih murah).

Kalau anda beli minuman boba ini sesekali mungkin masih masuk di akal. Akan tetapi bila anda kemudian ketagihan dan belanja boba sampai 3x per minggu, maka anda sudah menghabiskan dana lebih dari Rp 100 ribu per minggu yang artinya lebih dari Rp 400 ribu per bulan.

Uang sedemikian banyak bisa anda tabung dan investasikan dan dalam 10-20 tahun ke depan bisa menjadi ratusan juta bahkan miliaran.

Hal yang sama berlaku juga untuk kopi susu kekinian. Dengan harganya yang relatif murah di Rp 20 ribuan, bila anda sering meminumnya, selain tidak baik untuk kesehatan anda (kadar gula yang tinggi) juga tidak baik untuk kantong anda.

E-wallet (untuk transport & makan)

Salah satu pengeluaran kecil lainnya yang sering membuat kantong kita bocor dan kalau dijumlah menjadi besar adalah menggunakan e-wallet untuk transport dan makanan. Sebenarnya menggunakan e-wallet ini banyak sekali manfaatnya.

Anda menjadi lebih praktis dalam sehari-hari. Kemudian menghindari bahaya orang jahat bila anda harus bolak balik ke ATM.

Belum lagi bila anda memanfaatkan promo dan cash back yang ditawarkan bisa memberikan diskon yang lebih banyak lagi. Akan tetapi bila dilakukan secara terus menerus (terutama untuk makanan) akan membuat pengeluaran anda tidak bisa dikontrol setiap bulannya.

Dalam kondisi saat ini, bagi yang tinggal di kota besar seperti di Jakarta, punya uang di e-wallet hampir sama borosnya dengan punya uang tunai di kantong atau di dompet. Transfer Rp 250 ribu per minggu ke dalam e-wallet, anda dengan mudah akan menghabiskan Rp 1 juta saja per bulannya.

Itu sebabnya hati-hati dalam penggunaannya. Atur dan catat secara berkala pengelularan anda di sini agar tidak menjadi boros.

Lanjut ke halaman berikutnya


Gorengan & Cemilan Sore (Snacking)

Naaaah, pengeluaran ini sepertinya tidak pernah anda pikirikan akan memberatkan kantong dan keuangan anda. Nominal yang kecil seperti Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu membuat ritual cemilan sore di kantor membuat pengeluaran bulanan anda bisa bertambah antara Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu per bulannya.

Itu baru gorengan saja. Bila ditambah dengan minuman manis atau kopi kekinian, maka bila dilakukan setiap hari di kantor pengelularan anda bisa 2x dari angka tadi.

Parkir

Yang tidak kalah banyaknya pengeluaran harian dan bulanan anda adalah biaya parkir. Biaya parkir tidak resmi untuk sepeda motor adalah Rp 2.000 untuk pinggir jalan.

Tapi bila anda parkir seharian anda dengan mudah akan menghabiskan sebesar Rp 10 ribu yang artinya per bulan anda akan menghabiskan Rp 250 ribu saja.

Sementara untuk parkir mobil lebih dari itu. Parkir di mall yang rata-rata sebesar Rp 4.000 - 5.000 akan terasa memberatkan bila anda parkir untuk meeting lebih dari 3 jam. Dengan macetnya kota Jakarta dan kota besar lainnya, sering kali kita diharuskan melakukan beberapa meeting di 1 tempat seperti mall tadi.

Dan bila anda melalukan ini maka anda bisa dengan mudah menghabiskan Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari untuk parkir saja. Itu sama saja dengan anda menghabiskan Rp 450 ribu sampai Rp 1,2 juta per bulan hanya untuk biaya parkir mobil saja.

Kaget kaaan? Banyak kaaaan? Yuk coba kita jumlahkan lagi pengeluaran tadi yuk (dari 2 tulisan sebelumnya).

- Langganan Spotify Rp 50 ribu
- Langganan Netfix Rp 150 ribu
- Langganan TV Kabel Rp 250 ribu
- Keanggotaan Gym Rp 300 ribu
- Boba & Kopi Rp 400 ribu (3x per minggu)
- E-wallet Rp 1 juta (Rp 250 ribu / minggu)
- Cemilan di kantor Rp 250 ribu
- Parkir Rp 500 ribu (ambil biaya tengah kendaraan)
Total Rp 2.630.000

Naaah banyak kaaaan??? Yuk coba kamu bikin daftar pengeluaran kamu deh setiap hari. Kita cek apakah tulisan saya di atas benar atau anda bisa lebih irit atau bahkan malah lebih boros.


Buat catatan bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi pencatatan pengeluaran harian gratis yang bisa diunduh di sini.

Selain mencatat anda juga penting untuk berinvestasi dan berasuransi. Permasalahan dengan investasi masih banyak orang yang awam.

Sementara untuk berasuransi banyak masyarakat yang enggan karena takut dikejar-kejar oleh agen, padahal mereka baru hanya mau tahu berapa besar sih premi yang mereka harus bayarkan.

Nah, untuk hal ini ada solusinya, anda bisa cek premi asuransi tanpa takut dikejar-kejar agen melalui aplikasi yang bisa diunduh di sini.

Selain itu anda juga bisa belajar dengan mengikuti kelas dan workshop tentang keuangan, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek di sini.

Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.



Simak Video "Tabungan vs Investasi, Mana yang Lebih Penting?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads