PT Pertamina (Persero) bakal memproduksi biodiesel 100% atau B100 pada pertengahan tahun depan. Namun, B100 yang diproduksi masih minim, yakni 6.000 barel per hari.
Demikian disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat panja Komisi VI, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
"Ketiga, sebetulnya adalah quick win, conversion dengan melakukan revamping, ini di Cilacap, ada unit yang idle dan di pertengahan tahun depan bisa hasilkan B100. Walaupun menghasilkan 6.000 barel per hari tapi bisa membuktikan CPO kita bisa 100% dan kualitasnya bagus," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain konversi, Nicke mengatakan ada dua skema lain pengembangan kilang hijau atau biorefinery. Sebutnya, co-processing yakni dengan mencampur CPO dengan bahan bakar fosil dalam kilang. Pengembangan ini dilakukan pada kilang Plaju dan Dumai.
"Kita lakukan Plaju dan Dumai secara bertahap, hari ini sudah bisa menyerap 20%, kita sudah bisa mencampur langsung 20% di kilang," ujarnya.
Selanjutnya stand alone yakni pengembangan kilang dimana kilang itu benar-benar untuk memproduksi B100.
"Memang skemanya beberapa negara tidak membangun baru tapi convert kilang tua. Ini akan kita lakukan di Plaju, hari ini sudah basic desain kita kerjakan," ujarnya.
(acd/eds)