Pemerintah rela menebar 'vitamin' berupa insentif demi menjaga perekonomian Indonesia dari ancaman virus corona. Nilai 'vitamin' itu mencapai Rp 10,3 triliun dan merupakan hasil rapat terbatas (ratas) mengenai dampak dari penyebaran virus corona ke ekonomi Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suhasil Nazara mengatakan sederet insentif tersebut diharapkan bisa menahan risiko penurunan ekonomi nasional karena virus corona.
"Jadi, kita harapkan kegiatan ekonominya nggak turun. Perekonomiannya berputar terus," kata Suahasil di gedung DPD RI, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Insentif yang senilai Rp 10,3 triliun ini di antaranya tambahan manfaat kartu sembako, diskon liburan, insentif maskapai dan agen perjalanan, insentif bebas pajak hotel dan restoran serta kompensasinya ke pemerintah daerah (Pemda), hingga tambahan subsidi bunga dan uang muka (DP) rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Suahasil bilang merebaknya virus corona telah memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional, terutama pada sektor perdagangan yang mencakup ekspor impor dan sektor pariwisata. Apalagi, setiap penurunan ekonomi China sebesar 1% maka akan menurunkan ekonomi tanah air 0,3%.
Oleh karena itu Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) ini mengungkapkan sengan sederet insentif yang diberikan pemerintah akan menjadi stimulus baru bagi perekonomian nasional.
"Kalau wismannya turun, ganti sama wisatawan domestik. Nah, apa yang dicari sama wisatawan domestik? Nyari tiket murah nggak? Iya kan. Nyari hotel murah nggak? Iya. Terus nyari apa lagi? Makan murah. Nah itu yang kita pikirkan. Itu yang disebut dengan global value chain itu, rantai produksi, karena itu, kita design satu paket yang komplit," jelasnya.
"Dengan harapan gerak ekonomi di situ nggak ikut turun," tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah sudah merampungkan sederet insentif sebagai vitamin untuk menyehatkan ekonomi Indonesia yang sudah 'terjangkit' virus corona. Jumlahnya mencapai Rp 10,3 triliun.
"Jadi total tadi yang disampaikan mulai dari kartu sembako, ditambah untuk perumahan, plus pajak hotel restoran, plus tourism totalnya Rp 10,3 triliun, total keseluruhannya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
Lalu dari mana dana sebesar itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menjelaskan dalam APBN 2020 memang tersedia dana cadangan yang disiapkan untuk kejadian yang tidak terduga. Nah, dana itu dimanfaatkan untuk sederet insentif untuk menangkis virus corona.
Insentif yang disiapkan pemerintah sangat penting untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia. Sebab dahsyatnya penyebaran virus corona yang melumpuhkan aktivitas dari negara perekonomian terbesar, China akan berimbas terhadap perekonomian dalam negeri.
(hek/dna)