CT Bicara Inflasi Rendah: Ekonomi Membaik atau Daya Beli Turun?

CT Bicara Inflasi Rendah: Ekonomi Membaik atau Daya Beli Turun?

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2020 11:26 WIB
Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung mengahadiri perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Foto: Founder and Chairman CT Corp Bicara Inflasi Rendah
Jakarta -

Di tengah gejolak perekonomian yang timbul dari berbagai macam persoalan, inflasi Indonesia masih terjaga rendah. Namun rendahnya inflasi bisa berarti positif ataupun negatif.

Founder & Chairman CT Corpora, Chairul Tanjung (CT) mengatakan, inflasi yang rendah tentu sebuah capaian yang harus disyukuri. Sebab dengan begitu, memberikan ruang untuk melakukan relaksasi kebijakan moneter.

Apalagi kondisi Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari perang dagang AS vs China, keluarnya Inggris dari Uni Eropa hingga dampak dari hebohnya virus corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga bersyukur inflasi kita masih sangat rendah di kisaran 3%. Ini memungkinkan Bank Indonesia (BI) untuk terus menurunkan suku bunganya sebagai pendorong dari pertumbuhan ekonomi kita," tuturnya saat membuka acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Namun CT mengingatkan, capaian inflasi yang rendah harus teliti lagi. Sebab, bisa jadi inflasi yang rendah lantaran daya beli yang turun.

ADVERTISEMENT

"Namun kita juga harus menelaah lebih jauh apakah rendahnya inflasi kita karena sudah baiknya ekosistem distribusi kita atau hanya karena turunnya daya beli," tuturnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Januari 2020 sebesar 0,39%, sementara untuk year on year (yoy) sebesar 2,68%.

Namun BPS juga mencatat konsumsi rumah tangga di triwulan IV-2019 hanya tumbuh 4,97%. Padahal biasanya pertumbuhan konsumsi rumah tangga setiap triwulan tumbuh di atas 5%.

Padahal di triwulan IV-2019 ada momen Natal dan Tahun Baru yang seharusnya bisa mendorong konsumsi masyarakat. Pada triwulan IV tahun lalu saja pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,06%.




(das/fdl)

Hide Ads