Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mendapatkan hambatan dari wabah virus corona. Sejumlah pekerja ahli dari China yang tidak dapat kembali ke tanah air disebut dapat mempengaruhi laju proyek ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku masih optimistis jadwal operasi kereta cepat bisa sesuai jadwal. Dia mengatakan dari apa yang dia lihat langsung di lokasi proyek, pengerjaan masih berjalan dengan normal.
"Kemarin kan saya ke sana. Dari apa yang saya lihat di tempat, mereka pekerja normal-normal aja. Mestinya tidak mundur lah," kata Budi Karya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Budi, permasalahan imbas corona bukan lah masalah besar. Yang jelas, menurutnya meski ada imbas corona semuanya harus dihadapi dan tidak menyerah pada keadaan.
"Kalau mundur ya nanti kita diskusikan. Saya pikir bukan hal serius harusnya bisa berkolaborasi untuk penyelesaian. Kan (virus corona) ini suatu kenyataan yang mesti dihadapi," kata Budi Karya.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku proyek kereta cepat terhambat karena bahan baku proyek yang terhambat dari China. Virus corona yang masih mewabah turut mengganggu pengiriman barang.
Targetnya sendiri proyek ini bisa selesai pada tahun depan. Bahkan, Desember 2021 sudah diminta beroperasi.
Progres pembangunan kereta cepat secara keseluruhan saat ini mencapai 44%. Sementara pembebasan lahan masih menyisakan satu bidang tanah atau mencapai 99,96%.
(eds/eds)