Selama Februari, Pertamina Suntik Modal UMKM Lebih dari Rp 2,1 M

Selama Februari, Pertamina Suntik Modal UMKM Lebih dari Rp 2,1 M

Nurcholis Maarif - detikFinance
Kamis, 27 Feb 2020 17:41 WIB
Pertamina
Foto: Pertamina
Jakarta -

Selama bulan Februari, Pertamina telah menggulirkan suntikan modal bagi UMKM di Jakarta, Tangerang, Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya sebesar Rp 2,1 miliar lebih. Khusus UMKM di wilayah Bandung dan sekitarnya, hari ini Pertamina menggulirkan pinjaman modal sejumlah Rp 690 juta.

Unit Manager Communication & CSR-MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, penyaluran modal ini merupakan wujud nyata Pertamina sebagai BUMN yang turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi menengah dan masyarakat sebagaimana tertuang dalam pasal 2 UU BUMN No.19 Tahun 2003.

"Untuk tahun 2020 ini di wilayah MOR III Jawa Bagian Barat yang meliputi provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, akan digulirkan bantuan modal yang mencapai Rp 18 miliar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bantuan modal tersebut terbuka bagi semua pemilik UMKM yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perdagangan, industri, jasa dan lain-lain dengan aset maksimal Rp 500 juta rupiah," imbuhnya.

Dewi menambahkan, dengan menjadi Mitra Binaan Pertamina, UMKM akan mendapat banyak keuntungan dengan persyaratan yang mudah dipenuhi. Untuk informasi lengkap mengenai Program Kemitraan Pertamina, dapat dilihat di website www.pertamina.com/id/PKBL. Sementara informasi produk dan layanan Pertamina dapat diperoleh melalui Call Center Pertamina 135.

ADVERTISEMENT

UMKM Bandung yang Dapat Suntikan Modal

Bandung memang dikenal dengan industri kreatifnya. Tak heran, dari 20 UMKM yang lolos persyaratan pengajuan modal dari Pertamina, kebanyakan bergerak di kerajinan dan konveksi.

Salah satunya Gina Adhityalugina yang dengan bangga menunjukkan produk pouch kulit berlabel "Gammara". Perempuan asal Bandung itu percaya diri produknya akan siap bersaing di pasar lokal maupun mancanegara.

Puluhan model pouch, tas, dan aneka kerajinan berbahan kulit dengan gaya kasual gencar dipasarkan baik melalui penjualan online maupun berbagai ajang pameran secara mandiri.

Kini Gina semakin mantap karena dirinya yakin pemasaran produknya akan semakin luas dan dikenal setelah menjadi mitra binaan Pertamina.

"Namanya usaha, selain perlu suntikan modal, kami juga menaruh harapan pada Pertamina agar dapat membimbing kemajuan usaha kami serta membantu peluang pasar hingga ke mancanegara," katanya..

Gina bercerita untuk pertama kalinya mengajukan pinjaman modal kerja usahanya melalui Program Kemitraan (PK) PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat. Suntikan modal pertama yang didapat sebesar Rp 40 juta.

"Syaratnya mudah dan prosesnya relatif cepat," ujar warga yang tinggal di Jalan Ligar Ayu, Kelurahan Cigadung, Bandung ini.

Nasib serupa dialami Dani Dania yang memiliki usaha knitwear atau baju rajut berlabel "Keycoz Knit". Usaha yang digeluti secara turun temurun itu menghasilkan produk baju rajutan yang tak kalah bersaing dengan produk berlabel mancanegara. Dani mendapatkan pinjaman modal pertama dari Pertamina sebesar Rp 30 juta.

"Modal tambahan ini akan saya investasikan untuk pembelian mesin," ungkapnya.

Selain itu, Pertamina juga menyalurkan modal bagi petani, peternak, usaha makanan ringan, serta perdagangan dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat.

"Kali ini pengajuan kredit yang kedua, buat nambah bahan baku dan fasilitas produksi ," ujar Yuni Juariyah yang memiliki usaha makanan khas borondong dan rengginang.




(akn/ara)

Hide Ads