Indosat Kantongi Laba Rp 1,5 T di 2019

Indosat Kantongi Laba Rp 1,5 T di 2019

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 27 Feb 2020 16:46 WIB
Logo Indosat Ooredoo
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

PT Indosat Tbk (ISAT) mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,569 triliun di 2019. Capaian ini naik sebesar hampir Rp 4 triliun dibandingkan rugi bersih di tahun 2018 yang disebabkan oleh perbaikan EBITDA dan penjualan menara.

"Indosat Ooredoo telah berhasil melaksanakan strategi 3 tahun Perusahaan, dan hal ini menyebabkan kinerja keuangan yang solid sesuai dengan penyampaian kami hari ini," kata President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama, Kamis (27/2/2020).

Lebih rinci, total pendapatan tumbuh sebesar 12,9% menjadi Rp 26,1 triliun, pendapatan seluler tumbuh sebesar 14,7% menjadi Rp 20,7 triliun, dan EBITDA mencapai Rp 9,9 triliun, atau tumbuh 51,6% (year on year/yoy).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelanggan seluler tumbuh 1,2 juta menjadi 59,3 juta pelanggan pada akhir tahun 2019, dan Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 27,9 ribu dari tahun sebelumnya sebesar Rp 18,7 ribu, yang utamanya disebabkan oleh tingginya peningkatan trafik data sebesar 71,6% yoy.

Dalam hal operasional, Indosat Ooredoo melaksanakan penggelaran jaringan 4G secara intensif, mengembangkan cakupan populasi 4G dari hanya sebesar 44% pada akhir tahun 2017 hingga mencapai hampir 90% di tahun 2019 serta meningkatkan kualitas konektivitas di seluruh Indonesia secara signifikan.

ADVERTISEMENT

Indosat juga telah menyelesaikan penjualan 3.100 menara perusahaan kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Professional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,39 triliun. Penjualan ini akan mendukung rencana strategis Indosat Ooredoo untuk meningkatkan pengalaman jaringan lebih lanjut, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pelanggan.

Pada tahun 2020, Perusahaan memberikan arahan pertumbuhan pendapatan sesuai dengan tingkat pertumbuhan pasar, dengan EBITDA margin pada kuadran persentase 30% atas, serta CAPEX diantara Rp 8,5 sampai dengan Rp 9,5 triliun.

Bila melihat dari laporan keuangan perusahaan, Indosat bisa membalikkan rugi menjadi laba dalam kurun waktu yang singkat. Dalam laporan keuangan PT Indosat Tbk hingga semester III-2019, perusahaan masih tercatat rugi Rp 284,59 miliar.

Perusahaan menekan kerugian dari rugi bersih sebelumnya yang sebesar Rp 1,54 triliun. Rugi bersih yang berhasil ditekan itu terjadi seiring dengan pendapatan perusahaan yang naik pada periode tersebut.

Jumlah pendapatan Indosat di semester III-2019 sebenarnya naik 12,40% dari posisi 2018 sebesar Rp 16,77 triliun menjadi Rp 18,85 triliun. Pendapatan itu berasal dari pendapatan selular yang naik dari naik menjadi Rp 15,08 triliun dari sebelumnya Rp 13,18 triliun.

Sementara untuk pendapatan dari multimedia, komunikasi data, dan internet naik tipis dari Rp 3,02 triliun menjadi Rp 3,24 triliun. Pendapatan telekomunikasi turun tipis dari Rp 568,5 miliar jadi Rp 520,3 miliar.

Sayangnya jumlah beban naik dari posisi 2018 sebesar Rp 16,5 triliun jadi Rp 17,3 triliun. Beban paling besar masih dari beban penyelenggaraan jasa yang naik menjadi Rp 8,92 triliun serta penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 7,08 triliun.




(ara/fdl)

Hide Ads