Lion Air mulai hari ini menghentikan sementara (suspend) semua layanan penerbangan umroh dari 13 kota keberangkatan di Indonesia ke Arab Saudi sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dikutip detikcom dari keterangan resminya, Jumat (28/2/2020), penundaan dilakukan sesuai pemberitahuan resmi dari pihak Kerajaan Arab Saudi-General Authority of Civil Aviation (GACA) Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, dan surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tentang Penghentian Sementara Rute Penerbangan ke Saudi Arabia.
Keputusan penghentian penerbangan sementara juga dilakukan karena faktor keselamatan awak pesawat dan para tamu jamaah dalam menangkal penyebaran Virus COVID-19 (Corona).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya telah meminta seluruh mitra dan agen penyelenggara umroh yang bekerja sama dengan Lion Air memberikan informasi penundaan penerbangan umroh kepada seluruh calon jemaah dari Indonesia sesuai dengan perkembangan terkini.
Maskapai tersebut telah berkomunikasi dengan para tamu jemaah yang sudah berada di Jeddah dan Madinah terkait proses kepulangan. Lion Air mempersiapkan penerbangan dari Indonesia yang membawa awak pesawat dan tanpa penumpang (ferry flight) untuk penjemputan sesuai jadwal.
Penerbangan penjemputan Lion Air akan melayani kurang lebih 13.000 tamu jemaah, dari Madinah yakni Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz (MED) dan Jeddah yakni Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (JED).
Lion Air mengoperasikan armada berbadan lebar (wide body), yaitu Airbus 330-300CEO berkapasitas 440 dan Airbus 330-900NEO 436 berkapasitas kursi.
Sebagai informasi, untuk layanan umroh dari Indonesia, Lion Air mengoperasikan rata-rata 4-5 kali penerbangan dengan kota asal melalui bandar udara yang mencakup:
1. Banda Aceh - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh (BTJ).
2. Medan - Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
3. Pekanbaru - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Riau (PKU).
4. Batam - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH).
5. Palembang - Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Talang Betutu, Sukarami, Sumatera Selatan (PLM).
6. Padang - Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat (PDG).
7. Jakarta - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK).
8. Solo - Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Jawa Tengah (SOC).
9. Surabaya - Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB).
10. Banjarmasin - Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (BDJ).
11. Balikpapan - Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan Timur (BPN).
12. Makassar - Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG).
13. Mataram - Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (LOP).
(toy/ara)