Industri di China Rontok Dihantam Virus Corona

Industri di China Rontok Dihantam Virus Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 02 Mar 2020 12:11 WIB
Sejumlah pabrik di China perlahan kembali buka dan beroperasi di tengah wabah virus corona. Para pekerja di pabrik itu sibuk beraktivitas dengan kenakan masker.
Ilustrasi/Foto: AP Photo
Jakarta -

Aktivitas manufaktur China merosot tajam Februari 2020 disebabkan virus corona. Hal itu tampak dari survei resmi pemerintah maupun swasta.

Mengutip CNBC, Senin (2/3/2020), Caixin/Markit Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) berada di level 40,3 di Februari. Angka ini merupakan yang terendah sejak 2004.

"Ekonomi manufaktur China terkena dampak epidemik bulan lalu," kata Zhengsheng Zhong, Kepala Ekonom di CEBM Group, anak perusahaan Caixin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sisi penawaran dan permintaan melemah, rantai pasokan menjadi stagnan, dan ada tumpukan besar pesanan sebelumnya," sambungnya.

Angka PMI di atas 50 merupakan indikasi ekspansi. Sebaliknya, di bawah 50 merupakan indikasi kontraksi.

ADVERTISEMENT

Virus corona hingga saat ini tercatat menewaskan lebih dari 2.900 orang dan menginfeksi sedikitnya 80.000 orang. Virus ini telah menyebar ke sekitar 60 negara di seluruh dunia, tetapi sebagian besar yang terinfeksi dan meninggal berasal dari China.

"Rantai pasokan terhenti ketika liburan Tahun Baru Imlek dan beberapa pemerintah daerah menerapkan pembatasan pada transportasi dan pergerakan orang dalam upaya untuk mengendalikan epidemi," kata Zhong.

Pada hari Sabtu, PMI manufaktur resmi dari Biro Statistik China menunjukkan aktivitas manufaktur Februari di China turun menjadi 35.7.

Survei PMI manufaktur swasta oleh Caixin/Markit menampilkan perpaduan yang lebih besar antara perusahaan kecil dan menengah. Sebagai pembanding, survei PMI resmi biasanya menyurvei sebagian besar bisnis besar dan perusahaan milik negara.




(acd/ara)

Hide Ads