Ada Pelapak Jual Obat Corona, Tokopedia Buka Suara

Ada Pelapak Jual Obat Corona, Tokopedia Buka Suara

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 02 Mar 2020 13:29 WIB
BRISTOL, UNITED KINGDOM - AUGUST 11:  In this photo illustration a woman uses a credit card to buy something online on August 11, 2014 in Bristol, United Kingdom. This week marks the 20th anniversary of the first online sale. Since that sale - a copy of an album by the artist Sting - online retailing has grown to such an extent that it is now claimed that 95 percent of the UK population has shopped online and close to one in four deciding to shop online each week.  (Photo Illustration by Matt Cardy/Getty Images)
Foto: GettyImages
Jakarta - Salah satu pemilik toko online atau pelapak di aplikasi jual beli Tokopedia kedapatan menjual berbagai macam obat virus corona di lapaknya. Obat yang dijual tersebut belum diketahui seberapa ampuh untuk menangkal virus corona masuk dalam tubuh.

Terkait hal itu, External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan produk yang dijual di lapaknya bersifat user generated content (UGC), yang mana semua penjual mengunggah produknya di Tokopedia secara mandiri.

"Sebagai upaya untuk menciptakan peluang bagi para penjual di Indonesia, marketplace kami bersifat UGC, dimana setiap pihak dapat melakukan pengunggahan produk di Tokopedia secara mandiri," kata Ekhel dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (2/3/2020).

Menurutnya, UGC itu sangat bermanfaat dan memudahkan para pelapak yang ingin berjualan di lapaknya.

"Sebagai upaya untuk menciptakan peluang bagi para penjual di Indonesia, UGC sangat bermanfaat dan memberikan kemudahan bagi para seller," ucapnya.

Meski begitu, pihaknya akan berupaya agar produk yang dijual di lapaknya tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat, terutama untuk produk kesehatan.

"Tokopedia secara aktif terus berupaya untuk memastikan tidak ada produk dengan judul atau deskripsi yang berpotensi menciptakan kesalahpahaman masyarakat, terutama untuk produk kesehatan," katanya.


(dna/dna)

Hide Ads