Kunjungan Turis China ke RI Naik 1,46% di Tengah Serbuan Corona

Updated

Kunjungan Turis China ke RI Naik 1,46% di Tengah Serbuan Corona

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 02 Mar 2020 14:18 WIB
Sejumlah wisatawan asing asal China antre di konter lapor diri (check-in) Terminal Keberangkatan Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (28/1/2020). Agen biro perjalanan China memulangkan ratusan wisatawannya yang sedang berkunjung di Batam menyusul merebaknya wabah virus Korona, selain itu pihak Bandara Hang Nadim juga menghentikan sementara penerbangan dari China ke Batam sampai batas waktu yang belum ditentukan. ANTARA FOTO/M N Kanwa/wsj.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 1,27 juta kunjungan turis asing ke Indonesia selama Januari 2020. Dari angka ini paling banyak berasal dari Malaysia. Namun, otoritas statistik nasional mencatat ada perubahan jumlah kunjungan turis asal China.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan kunjungan turis asal China masih mengalami kenaikan sebesar 1,46% di Januari 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 dan 2019.

"Kalau Malaysia turun, Tiongkok masih naik 1,46%, masih kecil," jelas Yunita di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan turis dari Negeri Tirai Bambu ini sebanyak 181.281 di Januari 2020, atau lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2019 yang sebesar 178.665 dan 154.175 pada Desember 2019.

Yunita menyebut salah satu kenaikan jumlah kunjungan turis China ke Indonesia dikarenakan adanya perayaan Imlek pada 25 Januari. Namun, tren peningkatan itu tergerus pasca adanya wabah corona di akhir Januari.

ADVERTISEMENT

"Khusus China, dibandingkan Januari 2019 dibandingkan 2018 itu alami kenaikan 73% Tiongkok, tapi yang sekarang hanya 1,46% itu perubahan signifikan," jelasnya.

Berdasarkan bulan ke bulan (month to month/mtm), Yunita menyebut penurunan kunjungan wisatawan mancanegara terbesar berasal dari Singapura sebesar 33,12%, disusul oleh Amerika Serikat (AS) sebesar 19,42%.

"Kalau mtm Tiongkok naik 17,58% dan Korsel naik 10,39%," ungkap dia.




(hek/ara)

Hide Ads