Pemerintah: Jangan Panic Buying, Stok Aman

Pemerintah: Jangan Panic Buying, Stok Aman

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 02 Mar 2020 21:45 WIB
Infografis anggaran dpr dan sembako
Foto: Infografis oleh Fuad Hasim
Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying karena stok kebutuhan sehari-hari sangat aman.

Panic buying alias aksi borong besar-besaran terjadi setelah pemerintah mengumumkan 2 warga negara Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Sesmenko Perekonomian Susiwijono mengatakan pemerintah sendiri sudah berkoordinasi dengan pelaku usaha ritel dalam hal ini Aprindo dan Hippindo. Dari koordinasi tersebut dipastikan stok aman.

"Sudah dua kali saya laporkan ke Pak Menko (Airlangga Hartarto), intinya stoknya sangat cukup, kemudian mereka berharap masyarakat tidak melakukan panic buying, karena stok aman," kata Susi saat dihubungi detikcom, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Susi mendapat laporan dari para pelaku pusat perbelanjaan, kenaikan frekuensi pembelian terhadap beberapa kebutuhan sehari-hari bertepatan antara tanggal muda ditambah antisipasi pengumuman virus corona dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Susi, hasil koordinasi dengan Aprindo dan Hippindo juga memutuskan bahwa para pelaku usaha pusat perbelanjaan akan membuat edaran untuk masyarakat. Surat edaran itu berisikan tentang stok aman dan imbauan agar tidak panic buying.

Dari pemerintah sendiri, lanjut Susi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah menginstruksikan kepada Menteri Perdagangan Agus Supramanto untuk segera menyampaikan informasi ke publik mengenai kondisi stok kebutuhan sehari-hari masih aman.

"Pemerintah menyampaikan ke publik mengenai stok aman dan pemerintah mendorong industri di hulu pemasok kebutuhan ritel. Contoh Gappmi itu harus meningkatkan frekuensinya untuk mengantisipasi ini. Pak Menko sudah saya laporkan dan meminta kepada Pak Mendag menyampaikan ke publik segera mengenai stok aman dan ekmudian tidak pelu panic buying," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Kabar mengejutkan menghebohkan Tanah Air. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif mengidap virus corona.

Kabar itu menyebabkan sejumlah toko obat dan alat kesehatan diserbu. Tak hanya itu, toko swalayan juga dipadati masyarakat untuk memborong sembako.

Hal itu terbukti ketika detikcom mendatangi toko swalayan di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020).

Begitu memasuki kawasan Rawamangun, lalu lintas sudah padat. Kendaraan pribadi pengunjung toko swalayan itu terparkir di pinggir jalan. Tak kira-kira, 4-5 gedung ruko di sebelah toko swalayan ini juga dipenuhi kendaraan pengunjung yang menumpang parkir.




(hek/dna)

Hide Ads