Geger Corona di RI, Warga Borong Masker hingga Mi Instan

Geger Corona di RI, Warga Borong Masker hingga Mi Instan

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 03 Mar 2020 05:30 WIB
Pasar Swalayan Diserbu
Foto: Pasar Swalayan Diserbu (Vadhia Lidyana/detikFinance)
Jakarta -

Kabar mengejutkan menghebohkan Tanah Air. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Depok, Jawa Barat positif mengidap virus corona.

Hal itu menyebabkan sejumlah toko obat dan alat kesehatan diserbu. Tak hanya itu, toko swalayan juga dipadati masyarakat untuk memborong sembako.

Dari pantauan detikcom, Senin (2/3/2020), pengunjung di Pasar Pramuka, Jakarta Timur menyerbu penjual masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pedagang obat dan alat kesehatan, Neni mengungkapkan, stok masker kian menipis. Ia yang biasanya memperoleh hingga 2 karton per hari (40 box/karton), kini hanya memiliki stok 10 box masker.

Selain itu, harga masker dengan merek Sensi sudah melonjak drastis. Dari yang awalnya dijual dengan harga Rp 25.000 satu box (50 lembar), kini harga masker Sensi ia jual Rp 350.000 atau sudah naik 1400%.

ADVERTISEMENT

"Dari Januari sudah naik. Kemarin-kemarin diborong kebanyakan oleh orang China. Sekarang orang Indonesia yang borong," kata Neni kepada detikcom di kiosnya, Senin (2/3/2020).

Sementara itu, Dessy yang juga menjual alat kesehatan di Pasar Pramuka menjual masker dengan merek lain. Kenaikannya pun sama drastisnya, misalnya saja masker Stardec seharga Rp 260.000, padahal harga aslinya hanya sekitar Rp 15.000/box.

"Ini yang selain Sensi masih lebih murah memang. Tapi stok juga nggak banyak," ungkapnya.

Masker diborong?

Salah satu pedagang obat dan alat kesehatan di Pasar Pramuka, Arief mengungkapkan, hari ini ia menyediakan 2 karton atau 80 box masker Sensi. Namun, sejak pemberitaan 2 WNI positif corona itu, dalam satu jam maskernya habis.

"Tadi mah ada 2 karton, jual Rp 300.000. Tapi sudah habis," ungkap Arief di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020).

Toko Arief memang menjual masker Sensi dengan harga paling murah. Sementara, toko lain menjual masker Sensi dengan harga Rp 350.000-380.000.

Menjelang sore hari, Pasar Pramuka ini semakin padat. Stok masker makin menipis. Hal itu diungkapkan oleh salah satu pedagang lain, Dessy. Pada pukul 13.42 WIB kemarin, ia masih menyediakan 5 box masker Sensi dengan harga Rp 315.000/box. Toko tersebut juga menyediakan 50 botol hand sanitizer ukuran 30 ml dengan harga sekitar Rp 15.000.

Namun, pada pukul 14.30, baik masker Sensi dan hand sanitizer sudah habis diborong warga.

"Habis, yang pada mau beli telat. Sensi memang sedikit stoknya, mungkin besok ada lagi," ungkap Dessy pedagang toko tersebut.
Dessy mengungkapkan, harga asli masker Sensi sebelum menyebarnya virus corona hanya sekitar Rp 25.000/box.

Mi instan ikut ludes?

Kabar penyebaran virus corona di Indonesia menyebabkan sejumlah toko swalayan diserbu warga. Ketika detikcom mendatangi toko swalayan di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020), antrean kasir mulai dari nomor 1 sampai 26 di toko tersebut mengular. Antrean pengunjung yang hendak membayar belanjaannya pun sampai memenuhi lorong-lorong barang dagangan.

Melihat rak-rak barang yang dijajakan, sejumlah produk sembako ludes. Terutama rak yang menyediakan mie instan. Begitu juga rak-rak minyak goreng.

Selain itu, rak-rak yang menyediakan sayur-sayuran serta bumbu dapur juga laris manis. Sama halnya dengan rak susu bubuk anak, dan rak sereal.

"Tiap awal atau akhir bulan memang ramai, tapi hari ini beda. Dengar-dengar karena orang heboh belanja takut virus corona itu," kata Yunita, salah satu pengunjung kepada detikcom.

Sebelum pengunjung memasuki gedung toko swalayan tersebut pun keramaian sudah terlihat dengan padatnya lalu lintas. Kendaraan pribadi pengunjung toko swalayan itu terparkir di pinggir jalan. Tak kira-kira, 4-5 gedung ruko di sebelah toko swalayan ini juga dipenuhi kendaraan pengunjung yang menumpang parkir.

Apa alasan masyarakat borong sembako?

Salah satu toko swalayan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur dipadati pengunjung. Sebanyak 26 kasir di toko swalayan ini penuh.

Salah satu pengunjung, Eli mengaku berbelanja untuk antisipasi penyebaran virus corona setelah diumumkan ada 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif mengidap corona.

"Saya sebenarnya sudah belanja kemarin. Tapi dengar kabar itu, saya antisipasilah. Makanya saya hanya beli beras dan Indomie ini," kata Eli kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

Senada dengan Ulfa, yang datang jauh-jauh dari Tebet, Jakarta Selatan memang langsung menyetok sembako ketika mendengar kabar virus corona merambah Indonesia.

"Karena berita tadi pagi jadi belanja bulanan saya lebihkan. Beli makanan instan, susu. Karena kan memang nggak mungkin ke supermarket lagi, takutnya kena semua," jelas Ulfa.

Tak sampai di situ, Roman yang juga pengunjung Tip Top juga memborong bahan makanan, hingga tisu.

"Saya menyetok tisu, tisu basah, Indomie. Saya biasa belanja bulanan ke sini, tapi ya karena berita itu juga makanya saya belanja agak banyak," imbuh Roman.

Dari pantauan detikcom, sejumlah bahan makanan ludes diserbu pengunjung Tip Top. Mulai dari Indomie, susu anak, minyak goreng, hingga sereal.

Apa langkah pemerintah?

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah pencegahan kosongnya stok sembako di pasar. Caranya dengan menggandeng Polri untuk membatasi masyarakat belanja sembako.

"Justru itu kita akan mengambil langkah-langkah itu. Nanti Kapolri supaya menurunkan anggotanya untuk ikut membatasi masyarakat melakukan hal yang berlebihan seperti itu," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Selain itu Moeldoko akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengecek ketersediaan sembako di pasar. Selain itu pemerintah juga menjamin akan menjaga ketersediaan sembako.

"Pastilah (koordinasi dengan Kemendag). (Pasokan) harus ada terus," tutupnya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads