Jakarta -
Stasiun kereta api bakal dilengkapi oleh thermal scanner untuk mengantisipasi penularan virus corona COVID-19. Alat pengecek suhu tubuh itu utamanya akan ditempatkan di stasiun-stasiun besar atau yang melayani kereta jarak jauh.
Namun Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro mengatakan pengadaan alat tersebut membutuhkan proses karena saat ini barang tersebut mulai langka di pasaran.
"Kita sedang mengadakan proses thermal scanner, ternyata memang ini perlu proses karena sekarang ternyata di pasar juga tidak mudah untuk dapat itu. Tapi insyaallah dalam waktu dekat kita punya itu, dan kita aplikasikan," kata dia saat berkunjung ke detikcom, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya alat tersebut juga akan disediakan di stasiun KRL. Untuk saat ini yang didahulukan adalah penyediaan antiseptik untuk membersihkan tangan.
"Tadi sudah saya sampaikan untuk Corona sudah kita antisipasi dengan menginstruksikan KRL, itu menyiapkan antiseptik untuk cuci tangan segala macam," jelasnya.
Untuk pengguna kereta jarak jauh pun disediakan antiseptik yang bisa digunakan setelah melakukan proses boarding.
"Dan untuk kereta jarak jauhnya yang dikelola oleh kereta api harus disiapkan mana kala orang boarding itu mereka supaya bisa cuci tangan dulu kemudian," tambahnya.
Apakah virus Corona bikin calon pengguna kereta untuk mudik berkurang? Penjelasannya lengkapnya di halaman selanjutnya.
Apakah virus Corona yang sudah masuk Indonesia membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk mudik menggunakan kereta api? mengingat transportasi berbasis rel tersebut dipadati banyak orang.
Dirut PT KAI (Persero) Edi Sukmoro menjelaskan sejauh ini tren penjualan tiket untuk mudik masih terlihat normal.
"Kalau lihat ritmenya, langgamnya, dibandingkan tahun lalu ini sama. Jadi kelihatannya belum ada sentuhan dari situ (Corona). Kita sih berharap nggak ada sentuhan (dampak Corona). Masih normal," kata dia saat berkunjung ke markas detikcom, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
Tiket kereta untuk mudik sendiri sudah dijual 90 hari sebelum lebaran. Hingga hari ini tiket yang terjual sudah mencapai 26%.
Edi mengingatkan calon pemudik yang mau menggunakan kereta dapat memesannya sedini mungkin karena mendekati lebaran akan semakin banyak yang terjual.
"Kita jual kan 90 hari sebelum. Hari ini tercatat sampai 26 persen terjual. Jadi teman-teman yang sudah punya rencana fix lebih baik pesan sekarang karena 26 persen itu artinya nanti kalau diterusin ini akan cepat habis," tambahnya.
Impor roda kereta dari China dikhawatirkan tersendat. Klik halaman selanjutnya.
PT KAI (Persero) mengkhawatirkan suplai roda kereta yang diimpor dari China terhenti imbas virus coronamelumpuhkan produktivitas di negara tersebut. Saat ini saja pasokan suku cadang kereta dari Negeri Tirai Bambu sudah mulai tersendat sementara roda kereta harus diganti paling tidak setahun sekali.
"Kemarin informasinya satu sudah datang, dua sudah datang, tiga tersendat, tapi terakhir saya mendengar mereka sudah mulai merilis," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro saat berkunjung ke markas detikcom, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
Sejauh ini, dia menjelaskan pasokan roda yang ada masih aman untuk memenuhi kebutuhan. Yang dikhawatirkan apabila suplai benar-benar terhenti. Pasalnya Indonesia belum bisa memproduksi roda kereta.
"Kalau sampai hari ini masih mampu, masih ada. Kami hanya mengkhawatirkan kalau ini sampai stag atau tidak bisa disuplai, ini kita harus mencari pikiran lain. Tetapi sejauh ini sih tidak terganggu," jelasnya.
Edi menerangkan bahwa sebenarnya ada alternatif negara lain yang bisa menyuplai roda kereta ke Indonesia. Namun saat ini Indonesia sudah berkontrak dengan pihak China.
"Ada, Eropa Timur ada, Rusia juga ada. Tapi kan ini karena yang sudah kontrak gitu ya," tambahnya.