Rp 700 T Dikucurkan IMF Demi Lawan Corona

Rp 700 T Dikucurkan IMF Demi Lawan Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 05 Mar 2020 09:10 WIB
Virus corona telah mewabah di China sejak Desember 2019 lalu. Hingga kini, tim medis terus berjuang untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona.
Foto: AP Photo
Jakarta - Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengumumkan paket bantuan senilai US$ 50 miliar atau setara Rp 700 triliun (kurs Rp 14.000) untuk memerangi virus corona. Ia mengatakan, uang itu akan tersedia 'segera' dan ditunjukkan untuk negara berpenghasilan rendah dan berkembang.

Mengutip CNBC, Kamis (5/3/2020), sebagian besar uang itu bebas bunga.

"Apa yang kami lakukan saat ini adalah meninjau negara demi negara apa kebutuhan keuangannya, dan terlibat dengan negara-negara ini untuk memastikan mereka mengetahui sumber daya ini dan kami dapat segera merespons mereka," kata Georgieva.

"Kami berada dalam tahap awal keterlibatan, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan bertindak sangat cepat saat permintaan datang," sambungnya.

Ada lebih dari 90.000 kasus yang terkonfirmasi virus corona di seluruh dunia dan wabah ini telah menyebar ke enam benua. Epidemi ini telah menyebabkan pembatasan perjalanan di pusat ekonomi utama di Cina dan Italia.

Georgieva mengatakan, IMF ingin melihat uang yang digunakan pertama untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan dan kemudian untuk program stimulus fiskal yang ditargetkan untuk membantu likuiditas. Organisasi ini juga bekerja sama dengan Bank Dunia untuk membantu negara-negara mendapatkan beberapa peralatan medis, seperti masker dan peralatan pernapasan yang digunakan untuk memerangi virus.


Bank Dunia sendiri sudah mengumumkan program US$ 12 miliar pada hari Senin untuk membantu negara-negara miskin yang berkaitan dengan kesehatan dan ekonomi.

Negara-negara di seluruh dunia juga harus membuat langkah-langkah selama ekonomi melambat seperti menawarkan jalur kredit untuk bisnis yang lebih kecil dan program untuk membayar pekerja yang harus tinggal di rumah.

"Kami pikir sekarang saatnya untuk mengambil tindakan pencegahan jika wabah menjadi lebih parah," kata Georgieva.




(acd/ang)

Hide Ads