Diminta Turunkan Bunga Kredit, Ini Respons Bos Perbankan

Diminta Turunkan Bunga Kredit, Ini Respons Bos Perbankan

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 05 Mar 2020 12:47 WIB
Daftar bunga kredit bank
Ilustrasi/Foto: Zaki Alfarabi
Jakarta -

Pemerintah meminta perbankan untuk menurunkan bunga kredit demi menjaga perekonomian Indonesia dari dampak virus corona (covid-19). Insentif sektor jasa keuangan pun telah diberikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Beberapa bank berkomitmen menyesuaikan kebijakan moneter tersebut demi menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun dua kebijakan moneter yang dimaksud adalah penurunan suku bunga acuan dan rasio giro wajib minimum (GWM) valuta asing dari 8% menjadi 4%. Dari sisi OJK, melonggarkan perhitungan kolektibilitas kredit di perbankan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Royke Tumilaar mengatakan kebijakan moneter tersebut akan menopang kualitas kredit dan likuiditas perbankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana diskusi sama pemerintah tentang percepat dan bantu keinginan pemerintah stimulus ekonomi baik dengan kebijakan pemerintah, apakah pertumbuhan kredit bisa bantu maupun penurunan bunga bisa bantu tingkatkan perekonomian Indonesia terutama sektor UMKM kita juga banyak bicara mengenai UMKM," kata Royke di kompleks kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Bank Mandiri, kata Royke sudah mempercepat penyaluran kredit kepada nasabah khususnya melalui platform digital yang dimilikinya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso mengatakan, penyediaan likuiditas dan pelonggaran GWM yang diberikan BI akan mempercepat proses penyesuaian bunga kredit.

"Kami dari Himbara dan CIMB kolaborasi dan merespons kebijakan ini agar transmisi cepat dan efektif menjaga level pertumbuhan (ekonomi)," kata Sunarso.

Sementara Presiden Direktur PT CIMB Niaga, Togor M. Siahaan mengatakan insentif fiskal dan moneter yang diberikan pemerintah merupakan antisipasi pelemahan ekonomi nasional karena dampak virus corona (covid-19).

"Pemangku kepentingan cegah kemerosotan perlambatan, dan diskusi fiskal solutions sangat baik, pantau ke depan dan jaga growth di level yang diinginkan," jelas Tigor.




(hek/eds)

Hide Ads