.webp)
Dalam rangka mencegah penyebaran virus corona lewat transportasi umum, terminal bus di Jabodetabek menambah pemeriksaan penumpang tambahan. Salah satunya dengan menyediakan pendeteksi suhu tubuh thermometer gun.
Semua pengunjung terminal mulai dari kru bus hingga penumpang akan melalui pemeriksaan terlebih dahulu oleh petugas. Masing-masing terminal pun juga telah melakukan koordinasi dengan fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat sebagai langkah lanjut jika nantinya terdapat penumpang atau kru yang terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi.
"Sebagai pelayan masyarakat, saya harap para petugas selalu menjaga daya tahan tubuh seperti menjaga pola makan sehat, menggunakan masker dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sesering mungkin," ujar Kepala BPTJ Polana Pramesti lewat keterangannya, dikutip detikcom pada Jumat (6/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari Terminal Jatijajar di Depok, Terminal Baranangsiang di Bogor, Terminal Pondok Cabe di Tangerang Selatan, dan Terminal Poris Plawad, Tangerang sudah melengkapi terminal dengan alat pendeteksi suhu tubuh.
BPTJ juga telah mengeluarkan Surat Edaran SE.4 BPTJ TAHUN 2020 tentang Pencegahan Resiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ditujukan kepada Para Operator Angkutan Umum dan Para Koordinator Terminal di Jabodetabek.
Dalam surat yang dikeluarkan tanggal 4 Maret 2020 tersebut, operator angkutan umum dan koordinator terminal bus diminta melakukan pencegahan virus corona. Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Kewajiban memiliki alat pendeteksi suhu tubuh (thermometer gun) untuk calon penumpang angkutan umum.
2. Menyiapkan petugas stand by pada pintu masuk halte atau stasiun untuk mengukur tubuh setiap penumpang yang datang.
3. Mewajibkan petugas melayani penumpang untuk menggunakan masker.
4. Menyiapkan sanitizer di pintu-pintu masuk terminal dan atau stasiun.
5. Memerintahkan petugas cleaning service lebih sering membersihkan tempat-tempat terpegang penumpang seperti tripod gate (akses masuk penumpang) atau ruang tunggu penumpang.
6. Melakukan sosialisasi risiko penularan COVID-19, serta berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat untuk merujuk calon penumpang yang teridentifikasi.
Baca juga: Basuki Rombak Pejabat Kementerian PUPR |
 |
(fdl/fdl)
