Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tak hentinya mengalami penolakan. Salah satunya saat mantan Gubernur DKI Jakarta ini diangkat jadi komisaris utama (komut) di tubuh Pertamina.
Orator pada demo Persaudaraan Aksi (PA) 212, Marwan Batubara, meminta Ahok diberhentikan dari jabatan Komut Pertamina. Ahok disebut masih memiliki kasus korupsi yang belum terungkap.
Menanggapi hal tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan saat ini Indonesia sudah masuk dalam era demokrasi dan menjunjung kebebasan berpendapat.
"Ketika ada sebagian kelompok mengemukakan pendapat ada ketidakpuasan itu normal-normal saja," kata Erick di Kantor Pertamina, Jakarta, Sabtu (22/2/2020)
Dia mengungkapkan apa yang dilakukan oleh direksi dan komisaris perusahaan BUMN dalam dua bulan terakhir masih dalam kondisi baik. Sebagai menteri Erick terus memantau KPI yang ditetapkan oleh direksi dan komisaris tersebut.
"Ini saya yakin bu Nicke dan jajarannya melakukan tugas sudah sesuai. Saya mau direksi yang diangkat saat ini bisa menyelesaikan tugas. Jadi jangan ditakut-takuti gonta ganti posisi satu tahun dilepas," kata Erick.
Kemudian, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya justru bersyukur ada Ahok di Pertamina.
"Kita bersyukur ada pak Ahok," kata Luhut kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
Menurutnya, keberadaan Ahok di Pertamina justru bisa memecahkan masalah-masalah yang ada di Pertamina.
"Kalau saya boleh cerita malah pak Ahok itu yang menemukan masalah-masalah yang ingin sedang diperbaiki di Pertamina," ungkap Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok juga ditolak masuk dalam bursa Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur. Klik halaman selanjutnya
Simak Video "Video: Yang Bikin Ahok Kaget Usai Diperiksa Kejagung"
[Gambas:Video 20detik]