Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan nama-nama calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu nama yang masuk ialah Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro.
Bicara mengenai ibu kota baru, bisa dibilang tak lepas dari sosok Bambang. Ia punya peran penting dalam rencana pemindahan ibu kota baru terutama saat menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.
Saat di Bappenas, Bambang kerap bali bicara mengenai pentingnya pemindahan ibu kota. Dalam beberapa kesempatan ia mengatakan pemindahan ibu kota sebagai salah satu upaya untuk memeratakan ekonomi. Sehingga, kegiatan ekonomi tidak hanya di Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Bappenas pula, Bambang melakukan perencanaan, pengembangan hingga menyusun skema pendanaan ibu kota baru. Hingga kemudian diketahui pemindahan ibu kota baru ini membutuhkan investasi Rp 466 triliun.
Bambang juga tampak sering bolak-balik ke DPR untuk menyampaikan wacana pemindahan ibu kota. Sampai akhirnya, Presiden Jokowi meminta restu anggota dewan dalam pidato kenegaraannya.
"Dengan memohon rida Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," kata Jokowi di Kompleks DPR/MPR Jakarta, 16 Agustus 2019 lalu.
Di samping itu, Bambang terhitung punya banyak pengalaman di pemerintahan. Ia merupakan orang yang memiliki tiga jabatan menteri yang berbeda di Pemerintahan Jokowi.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, Bambang menjabat sebagai Menteri PPN dan Menteri Keuangan.
Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
(acd/eds)