Sampai Kapan RI 'Dihantui' Badai PHK?

Sampai Kapan RI 'Dihantui' Badai PHK?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 09 Mar 2020 12:55 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melanda Indonesia dalam satu tahun terakhir ini. Mulai dari perusahaan baja, manufaktur, telekomunikasi hingga startup yang sudah menjadi unicorn. Sampai kapan badai ini berlanjut?

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah mengatakan, fenomena ini akan terus berlanjut selama virus corona masih merebak. Untuk mengatasinya, tergantung seberapa sigap pemerintah mengambil langkah untuk menahan laju perlambatan ekonomi.

"Jadi berapa lamanya ini akan terjadi semuanya tergantung bagaimana mengatasinya," kata Pieter kepada detikcom, Senin (9/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pieter menjelaskan, dalam satu tahun terakhir ini perekonomian Indonesia turut mengalami perlambatan akibat perang dagang. Ditambah adanya virus corona semakin membuat dunia usaha mengalami kesulitan.

"(PHK) itu dipicu oleh kondisi perekonomian kita yang melambat selama 5 tahun terakhir. Kedua memang sudah ada yang terdampak oleh tahun ini, oleh virus corona. Setelah kita mengalami perlambatan akibat perang dagang kemarin, sekarang juga kita dihantam oleh virus corona," ucapnya.

Sependapat dengan Pieter, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus mengatakan Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit.

"Sejak tahun lalu sebelum corona masuk ini ekonomi sedang menunjukkan gejala-gejala perlambatan, ditambah lagi corona. Untuk itu kita harus keluar dari masa-masa sulit ini," sebutnya.

Untuk itu, ia berpesan agar pemerintah membuat kebijakan yang inovatif. Tidak hanya jangka pendek, melainkan juga kebijakan jangka panjang agar jika ini terulang ekonomi Indonesia tidak terpukul.

"Kebijakan yang ditempuh harus inovatif nggak bisa sekadar kasih stimulus, insentif, tapi juga jangka panjang. Supaya besok-besok kalau ada wabah-wabah virus lagi kita nggak terpukul," sarannya.




(dna/dna)

Hide Ads