Terus Cetak Rekor, Harga Emas Bisa Tembus Rp 1 Juta?

Terus Cetak Rekor, Harga Emas Bisa Tembus Rp 1 Juta?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 09 Mar 2020 13:50 WIB
Seorang costumer service menunjukan emas batangan di butik emas, Gedung Antam, Jakarta, Jumat (18/9/2015). Harga emas antam hari ini kembali bergejolak menyusul pernyataan The Fed dalam rilisnya menyatakan mempertahankan suku buang acuannya, karena melihat kondisi perlambatan perekonomian dunia. Kebijakan itu dikeluarkan tak lama setelah perdagangan reguler untuk emas di Comex berakhir. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Harga emas terus merangkak naik sejak kabar penyebaran virus corona di dunia. Hari ini saja, harga emas Antam tembus Rp 851.000 per gram. Begitu pula dengan harga emas dunia di pembukaan perdagangan hari ini mencapai US$ 1.700/ troy ounce.

Menurut analis emas sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, tren ini akan terus berlangsung karena ketidakpastian global yang tak kunjung usai. Ketidakpastian itu berasal dari penyebaran virus corona yang sudah merambah ke lebih dari 80 negara.

"Ini kemungkinan besar akan terjadi sampai benar-benar virus corona ini sudah bisa terselesaikan secara global. Nah kita tahu bahwa ada yang mengatakan, virus corona ini kemungkinan besar hingga semester pertama. Ada yang mengatakan bahwa virus corona ini kemungkinan di kuartal ketiga baru bisa terselesaikan. Artinya bahwa virus corona ini begitu luar biasa," kata Ibrahim kepada detikcom, Senin (9/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Ibrahim memprediksi harga emas batangan Antam itu bisa tembus Rp 1 juta/gram. Menurutnya, potensi kenaikan itu sangat besar melihat harga emas dunia juga terus merangkak naik.

"Wajar di kuartal I-2020 emas itu menyentuh US$ 1.700 per troy ounce secara internasional. Lalu nantinya sampai US$ 1.800, sampai US$ 1.900 ini sangat wajar sekali. Sehingga apa? Wajar kalau seandainya harga emas Antam, logam mulia itu mencapai Rp 1 juta/gram," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Selain itu ia membeberkan, di fenomena ini para investor mulai menghindari pasar modal dan juga pasar obligasi. Investasi teraman di tengah ketidakpastian global ini salah satunya emas.

"Jadi jangan heran seandainya bursa global ini mengalami penurunan. Obligasi mengalami penurunan. Sehingga apa? Yang terjadi pelaku pasar ini kembali ke safe haven. Maka dari itu harga emas internasional menyentuh level US$ 1.700-an per troy ounce," ujar Ibrahim.

Selain itu, pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga jadi penyebab mengapa harga emas terus merangkak naik.

"Karena rupiahnya pun terus mengalami pelemahan, sekarang saja sudah Rp 14.350. Itu juga menjadi beban bagi harga emas, sehingga harga emas kembali mengalami kenaikan," pungkasnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads