Tambah Libur Bisa Bikin Masyarakat Lebih Banyak Belanja?

Tambah Libur Bisa Bikin Masyarakat Lebih Banyak Belanja?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 09 Mar 2020 17:13 WIB
Kalender tahunan. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk menambah empat hari libur atau cuti bersama untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai swasta di tahun 2020. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di sektor pariwisata.

Menanggapi itu, Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan penambahan libur yang diputuskan pemerintah belum tentu efektif untuk meningkatkan konsumsi daya beli masyarakat.

"Belum tentu efektif (tambahan libur) dan bisa menurunkan konsumsi masyarakat," kata Bhima kepada detikcom, Senin (9/3/2020).

Di tengah merebaknya virus corona seperti sekarang ini, Bhima mengaku aneh jika libur berdampak signifikan terhadap ekonomi. Pasalnya, masyarakat dinilai lebih banyak menunda ke pusat perbelanjaan dan memilih untuk di rumah.

"Dengan kondisi masih terdampaknya pariwisata karena virus corona dan belum tahu kapan wabah ini akan berakhir, cukup aneh kalau ada dampak libur yang signifikan ke ekonomi. Yang terjadi justru masyarakat lebih banyak berdiam di rumah menunda ke pusat perbelanjaan. Terlebih daya beli masyarakat sedang lesu," sebutnya.

Bhima menilai, kemungkinan bertambahnya libur justru akan berdampak kepada pesanan antar makanan. Meskipun hal itu juga hanya terjadi di kota-kota besar.

Sedikit berbeda dengan Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah. Menurutnya, tambahan libur ini ada harapan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata karena masyarakat memilih berlibur di dalam negeri akibat wabah corona. Meskipun minat masyarakat untuk berlibur terbatas.

"(Tambahan cuti) memungkinkan masyarakat memanfaatkan waktu cuti tersebut lebih maksimal termasuk untuk melakukan travelling. Ada harapan di tengah wabah corona ini masyarakat tidak menggunakan waktu itu untuk libur ke LN (luar negeri). Sekarang waktunya untuk libur di dalam negeri (DN). Apalagi saat ini ada diskon tiket pesawat. Namun demikian perlu dicatat bahwa selama masih ada wabah corona, minat masyarakat untuk traveling akan rendah baik ke LN maupun DN," sebutnya.


(dna/dna)

Hide Ads