Pabrik Elektronik di RI Terancam Setop Operasi Gegara Corona

Pabrik Elektronik di RI Terancam Setop Operasi Gegara Corona

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 10 Mar 2020 15:20 WIB
Direktur Utama PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) membuka pabrik mesin sandi pertama di Indonesia, Taman Tekno,  Serpong, Banten, Senin (21/12/2015). Pabrik ini memproduksi beberapa perangkat keras seperti HT anti sadap, jammer, direction finder dan beberapa alat anti sadap lainnya. Semua alat yang diproduksi ini sebagian sudah menggunakan produksi dalam negeri, bahkan perangkat lunaknya sudah 100 % karya anak bangsa.
Ilustrasi/Foto: agung pambudhy
Jakarta -

Ketua Gabungan Elektronika dan Alat-Alat Rumah Tangga ( GABEL) Oki Widjaja mengungkapkan sebagian pabrik elektronik di Indonesia terancam setop beroperasi mulai April 2020. Itu disebabkan habisnya pasokan bahan baku dari China.

Dia menjelaskan, imbas virus corona (Covid-19), produksi bahan baku elektronik di Negeri Tirai Bambu terhenti. Oleh karenanya tidak ada lagi pengiriman ke Indonesia.

"Yang mengkhawatirkan sekali, bila ini benar-benar shipment (pengiriman) dari komponen-komponen (elektronik) itu sampai tidak terjadi sampai akhir bulan ini, pasti kami akan menghentikan produksi, sebagian dari kami akan menghentikan produksi," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (10/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara kasar, dia memperkirakan sejumlah pabrik elektronik akan berhenti produksi mulai April mendatang karena tak mempunyai sisa bahan baku.

"Mulai April lah kalau saya bisa kasar memperkirakan (pabrik-pabrik elektronik berhenti produksi)," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya mendengar kabar kalau beberapa pabrik di China, khususnya di Wuhan sudah mulai kembali beroperasi untuk memproduksi bahan baku. Tapi pihaknya khawatir itu tidak bisa memenuhi kebutuhan Indonesia. Apalagi diyakini pabrik bahan baku di sana belum beroperasi optimal.

"Tidak semua karyawan itu sudah hadir di pabrik. Jadi ada yang masih khawatir. Mungkin antara 20-40% saja karyawan yang ada di pabrik-pabrik yang sudah buka itu. Jadi belum full production capacity-nya terjadi," jelasnya.

Pihaknya berharap China bisa segera kembali mengirim bahan baku elektronik ke Indonesia.

"Tentunya kami semua berharap bahwa ini akan ada beberapa pabrik komponen itu yang bisa memulai shipment-nya itu dari Tiongkok. Tapi kalau saat ini sampai akhir Maret nggak nerima komponen, maka akan mempengaruhi produksi di dalam negeri," tambahnya.




(toy/eds)

Hide Ads