Bawang putih yang diimpor dari China mulai masuk ke pasar-pasar di Indonesia. Di Pasar Induk Kramat Jati, harga bawang putih yang pada akhir Februari 2020 tembus Rp 45.000 per kilogram (kg), kini mulai berangsur turun.
"Dari awal Maret sudah mulai masuk yang impor. Ini bawang putih yang ada impor semua. Sebelumnya kan Rp 45.000/kg, sekarang sudah Rp 28.000-30.000/kg," terang Sitorus di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).
Namun, menurutnya harga tersebut masih terbilang tinggi di level pedagang. Ia mengungkapkan, meski pasokan terus datang, permintaan pun juga sangat tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya masih mahal, tapi memang yang minta banyak sekali," tutur Sitorus.
Salah satu penyebab permintaan tinggi menurutnya karena penyebaran virus corona. Padahal, sebelum kejadian tersebut, harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati hanya Rp 20.000-25.000/kg.
Baca juga: Impor Bawang Bombai Dibuka 2.000 Ton |
"Yang mau menyimpan stok banyak sejak corona itu. Kalau normalnya kan hanya Rp 20.000-25.000," papar dia.
Sebagai informasi, sejak awal Februari 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) atas 103.000 ton bawang putih.
Sedangkan, Surat Perizinan Impor (SPI) yang sudah dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 6 Maret 2020 baru mencapai 34.825 ton bawang putih.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya akan mempercepat penerbitan SPI agar kebutuhan dalam negeri segera terpenuhi.
"Dari RIPH, yang akan ke luar kira-kira mungkin 90.000 ton ya. Nanti kita evaluasi, kita lihat segera mungkin ke luarnya dalam beberapa hari ke depan," kata Agus usai menghadiri rapat koordinasi pangan dan perdagangan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
(fdl/fdl)