Pertumbuhan Ekonomi Bisa di Bawah 4,5% Gara-gara Corona

Pertumbuhan Ekonomi Bisa di Bawah 4,5% Gara-gara Corona

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 12 Mar 2020 20:00 WIB
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/04/2015). Chief Economist BRI Anggito Abimanyu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 diperkirakan akan melambat hanya di level 4,9 persen sampai 5 persen atau terendah dalam lima tahun terakhir. Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Dampak penyebaran virus corona berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020. Bahkan, bisa jadi ekonomi Indonesia hanya tumbuh di bawah 4,5% pada tahun ini.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani dalam diskusi Dampak Corona Terhadap Sektor Pariwisata di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

"Pertumbuhan ekonomi kita kalau di APINDO diperkirakan 5,2%. Mungkin perkiraan setelah dampak corona kalau bisa capai 4,5% saja sudah bagus. Tergantung kepanikan masyarakat, kalau terus-terusan bisa sampai 4,5% atau kurang," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, virus corona juga membuat industri perhotelan dan restoran yang sebelumnya diprediksi tumbuh hingga 10-12% diperkirakan hanya mencapai setengahnya.

"Target hotel dan restoran berubah. Rata rata hotel dari sisi pertumbuhan sekitar 10-12%. Kalau saat ini mungkin tumbuh 5%. Itu pun kalau ada pembalikan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, dia mencatat kerugian di sektor pariwisata saja sudah mencapai US$ 1,5 miliar. Belum lagi dampak yang juga dialami pada sektor lain, termasuk manufaktur.

"Sektor manufaktur itu juga menghadapi masalah karena impor kita dari China itu sekitar US$ 37 miliar. Bisa dibayangkan segitu banyak impor adalah untuk bahan baku. Jadi memang luar biasa dampak virus corona ini," tandasnya.




(ara/ara)

Hide Ads