Dampak penyebaran virus corona berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020. Bahkan, bisa jadi ekonomi Indonesia hanya tumbuh di bawah 4,5% pada tahun ini.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani dalam diskusi Dampak Corona Terhadap Sektor Pariwisata di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
"Pertumbuhan ekonomi kita kalau di APINDO diperkirakan 5,2%. Mungkin perkiraan setelah dampak corona kalau bisa capai 4,5% saja sudah bagus. Tergantung kepanikan masyarakat, kalau terus-terusan bisa sampai 4,5% atau kurang," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ngerinya Dampak Corona ke Ekonomi RI |
Selain itu, virus corona juga membuat industri perhotelan dan restoran yang sebelumnya diprediksi tumbuh hingga 10-12% diperkirakan hanya mencapai setengahnya.
"Target hotel dan restoran berubah. Rata rata hotel dari sisi pertumbuhan sekitar 10-12%. Kalau saat ini mungkin tumbuh 5%. Itu pun kalau ada pembalikan," tuturnya.
Sejauh ini, dia mencatat kerugian di sektor pariwisata saja sudah mencapai US$ 1,5 miliar. Belum lagi dampak yang juga dialami pada sektor lain, termasuk manufaktur.
"Sektor manufaktur itu juga menghadapi masalah karena impor kita dari China itu sekitar US$ 37 miliar. Bisa dibayangkan segitu banyak impor adalah untuk bahan baku. Jadi memang luar biasa dampak virus corona ini," tandasnya.
(ara/ara)