Direktur utama BTN Pahala Mansyuri mengatakan rencana tersebut adalah insentif yang ditawarkan kepada pimpinan di lingkungan internal BTN khususnya level manajer.
"Nominasinya adalah karyawan dan karyawati khususnya di tingkat pimpinan," kata Pahala dalam konferensi pers di Menara BTN, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Dia mengungkapkan, sebelum aksi korporasi ini dilakukan, perseroan rasio keuangan seperti return on equity (ROE), rasio non performing loan (NPL) dan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) akan ditingkatkan.
Rencana buyback ini memang bukan dalam bentuk treasury stock. Namun dia belum memberi keterangan secara detail terkait rencana tersebut. "Bukan dalam bentuk treasury stock, cukup untuk memberikan sentimen positif kepada saham BTN dan secara internal. Supaya bisa mendorong kinerja," kata dia.
Besaran aksi korporasi akan dilakukan dalam waktu dekat. Sekadar informasi, BTN adalah salah satu dari 12 badan usaha milik negara (BUMN) yang diminta melakukan buyback dengan total nilai Rp 7 - Rp 8 triliun.
Baca juga: Erick Thohir Mau Tambah Buyback Saham BUMN? |
(kil/dna)