Jakarta -
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan, Senin besok akan ada dana pensiun dan perusahaan asuransi yang akan memborong saham di pasar modal. Oleh karena itu investor diimbau tidak panik menghadapi kondisi pasar saat ini.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan bahwa 16 Maret 2020 ada beberapa dana pensiun dan perusahaan asuransi akan melakukan pembelian besar-besaran di pasar saham. Mereka akan disambut oleh BEI dengan melakukan pembukaan perdagangan secara seremonial besok.
"Senin, ada beberapa dana pensiun yang komitmen. Saya belum bisa sebutkan institusinya, tapi cukup besar," tuturnya di gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inarno mengatakan, para dana pensiun dan perusahaan asuransi melakukan pembelian berdasarkan inisiatif mereka sendiri. Mereka menilai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menerus dianggap sudah membuat banyak saham yang nilainya sudah murah.
"Saat ini adalah saat yang tepat belanja saham saham bagus. Kita selalu kordinasi dengan kordinator. Tapi kebetulan dapen dan asuransi lihat ini saat ini tepat untuk membeli," tambahnya.
Inarno pun mengimbau agar para investor tidak panik. Justru menurutnya saat ini waktu yang tepat untuk membeli saham lantaran banyak yang sudah murah.
BEI juga belum mengeluarkan semua jurusnya untuk menahan kejatuhan IHSG seperti protokol krisis.
Banyak faktor yang dianggap menjadi penyebab anjloknya IHSG. Salah satunya maraknya wabah virus corona di seluruh dunia.
BEI selaku penjaga pasar modal sudah mengambil beberapa tindakan untuk meredam kepanikan pasar. Seperti pelarangan melakukan short selling, trading halt 30 menit dan penerapan auto rejection A simetris yang kini batas bawahnya diturunkan jadi 7%.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menegaskan, apa yang telah dilakukan pihaknya itu bukanlah protokol krisis. Aturan-aturan itu hanya untuk meredam kepanikan pasar.
"Kalau kita lihat ke belakang, kita melarang short sell, auto rejection juga. Ini agar at least investor itu tak ikut menjual," tuturnya.
Menurutnya apa yang terjadi saat ini banyak investor yang tidak rasional. Kebanyakan investor hanya panik melihat kondisi pasar, lalu ikut menjual portofolio sahamnya.
"Sayang kalau dijual pada harga ini. Investor harus rasional, jangan ikutan panik. Kita bukan ngomongin protokol krisis, tapi kita ada hitung-hitungannya secara global. Volatility index, secara global. Ini parameter yang bisa kita mainkan. Bukan masalah protokol krisis. Kita ingin agar investor jangan ikut-ikutan panik," tuturnya.
Justru menurut Inarno, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli saham. Sebab banyak saham yang memiliki fundamental bagus tapi harganya terlalu murah.
"Ini saat yang tepat untuk belanja saham-saham bagus. Institusi cukup besar dari insurance dan dana pensiun akan beli," tambahnya.
Menurut BEI, pada 16 Maret 2020 besok akan ada beberapa dana pensiun dan perusahaan asuransi yang akan melakukan pembelian besar-besaran di pasar saham. Mereka akan disambut oleh BEI dengan melakukan pembukaan perdagangan secara seremonial nanti.
Inarno mengatakan, para dana pensiun dan perusahaan asuransi melakukan pembelian berdasarkan inisiatif mereka sendiri. Mereka menilai penurunan IHSG yang terus menerus sudah membuat banyak saham yang nilainya sudah murah.
.webp)
