Menhub Positif Corona, Perlu Lockdown Jakarta?

Menhub Positif Corona, Perlu Lockdown Jakarta?

her - detikFinance
Minggu, 15 Mar 2020 12:40 WIB
Dampak Corona ke Ekonomi
Foto: Dampak Corona ke Ekonomi (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Wabah virus corona makin menjadi-jadi, bahkan sekelas menteri pun sudah positif terjangkit corona. Terakhir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah terkonfirmasi jadi pasien corona ke 76 di Indonesia.

Usulan melakukan lockdown alias isolasi wilayah Jakarta pun ramai diperbincangkan. Melihat situasi dan kondisinya, perlukah Jakarta diisolasi?

Peneliti ekonomi Indef Bhima Yudhistira mengatakan bahwa pemerintah jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk melakukan lockdown di Jakarta. Pasalnya bisa berdampak bahaya terhadap perekonomian.

"Jangan terburu buru lockdown apalagi DKI Jakarta. Dampak ke ekonomi bisa berbahaya," ungkap Bhima kepada detikcom, Minggu (15/3/2020).

Bhima mengatakan bahwa dengan lockdown, Jakarta bisa kekurangan pasokan kebutuhan pokok, utamanya pangan. Dia menyebut Jakarta sangat mengandalkan bahan pangan dari luar daerah.

"Karena arus barang yang masuk terganggu. Jakarta mengandalkan sebagian besar bahan pangan dari luar daerah," ungkap Bhima.

WHO sendiri telah mengumumkan wabah Corona sebagai pandemi. Sejumlah negara juga telah melakukan lockdown daerah-daerah yang diduga menjadi pusat penularan. Meski demikian, Presiden Jokowi mengatakan RI belum berpikir untuk lockdown.

"Belum berpikir ke arah sana," kata Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta sendiri sudah mulai melakukan beberapa pembatasan di ruang publik. Mulai dari meliburkan sekolah selama dua pekan, hingga menutup beberapa tempat wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menhub Positif Corona, Perlu Lockdown Jakarta?



(dna/dna)

Hide Ads