Melihat situasi dan kondisi Indonesia, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai bahwa bisa saja orang-orang kaya mulai menggelontorkan uangnya untuk memberikan tes kesehatan gratis untuk masyarakat. Pasalnya, selama ini tes kesehatan sangat mahal.
Sementara itu banyak masyarakat yang penasaran akan kesehatannya, terjangkit virus corona atau tidak.
"Saat ini kan yang jadi masalah adalah biaya besar untuk tes awal covid 19, dananya mahal banget nih. Nah anggaran pemerintah kan cover kalau dia udah fix covid," kata Josua kepada detikcom, Senin (16/3/2020).
Di sisi lain, pemerintah hanya memberikan dana bantuan kesehatan untuk pasien yang terbukti terjangkit corona. Apabila belum terbukti, maka tes akan sangat mahal.
Untuk itu menurut Josua konglomerat bisa menggelontorkan uangnya untuk menggratiskan tes tersebut. Hal ini juga bisa membantu menekan angka penyebaran virus, karena deteksi awal sangat penting.
"Nah kalau belum ketahuan ini mahal banget dan anggaran pemerintah untuk itu kan belum ada. Kontribusinya mereka ya bisa ke situ, kalau dia mau CSR atau punya keinginan memberantas covid di Indonesia," sebut Josua.
"Ini bisa tekan penyebaran menjadi lebih cepat, jadi bisa bantu deteksi covid lebih awal," pungkasnya.
Dia juga mengatakan bisa saja miliuner di Indonesia mengikuti langkah pendiri Alibaba sekaligus orang terkaya kedua di China, Jack Ma yang menjanjikan US$ 14 juta atau sekitar Rp 196 miliar untuk upaya mengembangkan vaksin virus corona.
Menurutnya, penelitian semacam ini sangat penting. Di samping itu biayanya pun mahal, tak heran apabila butuh bantuan dana dari konglomerat.
"Penelitian kayak Jack Ma itu juga penting perlu juga itu dana-dana dari konglomerat. Karena biayanya besar," ungkap Josua.
(dna/dna)