Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras aman untuk kebutuhan masyarakat di Jakarta di tengah geger corona. Saat ini di Pasar Induk Cipinang ada 30.000 ton beras yang siap diserap masyarakat.
Tak hanya itu, di gudang milik BUMD DKI Jakarta itu juga tersimpan 6.000 ton beras. Dengan demikian jika ditotal, pihaknya memiliki ketersediaan 36.000 ton beras.
"Stoknya hari ini 30 ribu ton. Artinya cukup, di atas rata-rata, yang biasanya kalau batas amannya kan 20 sampai 25 ribu ton. Gudangnya Food Station terpisah itu juga ada stok lagi 6 ribu ton. Jadi totalnya sekitar 36 ribu ton," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (18/3/2020).
Dia menjelaskan, pasokan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 24 hari ke depan. Seiring berjalan, pihaknya akan menambah pasokan agar tidak ada kekosongan.
"Kita kalau turn over biasanya kan sekitar 18 hari. Kalau di Food Station, BUMD pangannya Jakarta ini stoknya 24 hari. Memang yang benar begitu, menyetok itu nggak perlu 2 tahun-3 tahun. Karena ini kan barang panen terus. Jadi barangnya nanti tetap segar gitu, tetap fresh," jelasnya.
Selain itu, dia memastikan harga beras di Pasar Induk Cipinang stabil, tidak ada yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).
"Harga sangat baik, stabil. Kita juga masih penuhi HET, harga eceran tertinggi, Rp 12.800/kilogram (kg) di Jakarta untuk beras premium," tambahnya.
(toy/hns)