Perusahaan Mobil Dunia Ramai-ramai Tutup Pabrik Imbas Corona

Perusahaan Mobil Dunia Ramai-ramai Tutup Pabrik Imbas Corona

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 19 Mar 2020 11:30 WIB
Mur Khusus untuk Pelek Mobil Ford biar Tak Dicuri
Ilustrasi/Foto: Dok. Ford
Jakarta -

Perusahaan mobil ramai-ramai menutup pabrik imbas mewabahnya virus corona (Covid-19). Beberapa produsen telah menyatakan untuk menghentikan sementara produksi, yaitu Ford, General Motors (GM) dan Fiat Chrysler.

Dikutip detikcom dari CNN, Kamis (19/3/2020), pada Rabu sore, Ford mengumumkan bahwa semua pabriknya akan tutup selama dua minggu setelah hari kerja berakhir pada Kamis.

"Produksi di fasilitas produksi Ford AS, Kanada dan Meksiko akan dihentikan setelah shift Kamis malam hingga 30 Maret untuk membersihkan dan membersihkan pabrik perusahaan secara menyeluruh," kata perusahaan itu dalam sebuah pengumuman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GM juga telah membuat pengumuman serupa tak lama setelah itu. Pembuat mobil itu mengatakan akan segera mulai menutup pabriknya.

"Penangguhan akan berlangsung hingga setidaknya 30 Maret," kata GM dalam pengumumannya.

ADVERTISEMENT

"Status produksi akan dievaluasi kembali dari minggu ke minggu setelah itu," jelasnya.

Lalu produsen mobil Fiat Chrysler mengikutinya di kemudian hari dengan mengumumkan akan menutup semua pabriknya setidaknya sampai akhir Maret.

"Para pembuat mobil saat ini memiliki persediaan yang cukup dan karena semakin banyak negara bergerak untuk berlindung, penjualan kendaraan pasti akan lebih lambat," kata Jessica Caldwell, seorang analis industri dengan situs web otomotif Edmunds.

Seorang juru bicara organisasi pekerja otomotif, United Auto Workers (UAW) menegaskan selama produksi dihentikan, pekerja di pabrik-pabrik AS akan menerima asuransi pengangguran serta upah dari majikan mereka yang akan menambah hampir seluruh upah penuh mereka, seperti yang biasanya terjadi selama penutupan pabrik tersebut.

Awal pekan ini, UAW meminta para pembuat mobil untuk menutup pabrik-pabrik mereka di AS selama dua minggu untuk melindungi pekerja, keluarga, dan komunitas di tengah wabah virus corona.




(toy/eds)

Hide Ads