Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance, Kamis (19/3/2020) tentang dolar Amerika Serikat (AS) terus menekan rupiah hingga tembus Rp 15.929, mendekati Rp 16.000. Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga Rp 15.929 itu merupakan yang tertinggi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Selain soal hantaman dolar As terhadap rupiah, berita terpopuler lainnya soal ramainya #Indonesia_LockdownPlease di media sosial. Di sisi lain, lockdown juga diikuti berbagai konsekuensi serius terhadap laju kegiatan ekonomi yang ujung-ujungnya terkait urusan penghasilan.
Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini.
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hari ini, Kamis (19/3/2020) menyentuh level Rp 15.929. Angka ini tercatat menguat 690 poin atau 4,5% terhadap rupiah pada hari ini.
Adapun nilai tersebut tercatat sebagai yang tertinggi dalam era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam catatan detikcom, nilai tukar rupiah yang paling kuat di era Presiden Jokowi ada di posisi Rp 12.030 pada Oktober 2014. Angka tersebut merupakan saat pertama kali Presiden Jokowi menjabat menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian dolar AS sempat menguat tinggi ke level Rp 14.000-an pada akhir 2015, sebelum akhirnya turun lagi ke level Rp 13.200-an.
Dolar AS baru kembali menguat pada Oktober 2018. Saat itu dolar AS sempat menyentuh level Rp 15.300. Angka tersebut tercatat naik terus sejak Juni 2018.
Baca selengkapnya di sini:
Dolar AS Tembus Rp 15.929, Tertinggi di Era JokowiTagar #Indonesia_LockdownPlease menjadi trending siang ini, Kamis (19/3/2020) di Twitter. Usulan melakukan isolasi wilayah alias lockdown menjadi perbincangan seiring pandemi virus corona.
Belum lagi jumlah kasus positif Covid-19 melonjak 55 kasus di Indonesia, per hari Rabu (18/3/2020) sore. Sehari sebelumnya sejumlah 172 kasus menjadi 227 kasus. Langkah lockdown pun diyakini dapat menekan penyebaran atas virus corona.
Lockdown sendiri artinya negara mengunci akses masuk dan keluar masyarakatnya di dalam suatu daerah. Namun, sebetulnya ada dampak ngeri menanti Indonesia apabila lockdown dilakukan.
Baca selengkapnya di sini: #Indonesia_LockdownPlease Trending! Sudah Tahu Belum Dampaknya Lockdown?
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hari ini menguat signifikan. Per pukul 09.15 WIB tadi, dolar AS menyentuh level Rp 15.400 terhadap rupiah.
Warganet di media sosial pun ramai memperbincangkan hal tersebut. Tagar #RupiahAmbyar trending di media sosial Twitter.
Sejumlah warganet mencuitkan nilai tukar rupiah yang telah menyentuh level Rp 16.000. Pernyataan tersebut umumnya menyertakan hasil tangkapan layar nilai tukar rupiah yang disampaikan oleh mesin pencari Google.
Baca selengkapnya di sini: Google Bikin Heboh! Dolar AS Diklaim Tembus Rp 16.000
Menko Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan 49 tenaga kerja asing (TKA) dari China yang berada di Kendari, Sulawesi Tenggara merupakan warga negara asing yang legal. Menurutnya, banyak informasi yang kurang benar soal 49 orang ini.
Luhut memberikan pembelaan bahwa 49 tenaga kerja asing tersebut secara legal memiliki visa 211-A yang keluar pada tanggal 4 Januari 2020. Tepatnya sebelum Indonesia memberikan larangan perjalanan ke China.
"Ya tadi baru rapat mengenai ini jangan besar besarkan dulu kita luruskan secara proporsional, jadi 49 TKA itu dapat visa 211-A pada tanggal 4 Januari. Jauh sebelum ada larangan Tiongkok datang ke Indonesia, jadi tidak ada yang dilanggar," kata Luhut saat melakukan video conference dengan wartawan, Rabu (18/3/2020).
Luhut menegaskan bahwa tidak ada prosedur ilegal yang dilakukan 49 orang tersebut. Mereka pun menurut Luhut sudah mengajukan visa secara legal Kedutaan Besar Indonesia di Beijing.
"Saya tegaskan, tidak ada prosedur ilegal. Mereka ajukan visa legal ke kedutaan kita di Beijing. Ini cuma masalah teknis visa 211-A dan 211-B," ungkapnya.
Baca selengkapnya di sini: Luhut Buka-bukaan Sebut 49 TKA China di Kendari Legal
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan isolasi wilayah alias lockdown demi mencegah penyebaran corona (covid-19) belum dibutuhkan di Indonesia. Dia mencontohkan China dan Korea Selatan saja sudah mulai membaik dari masalah corona tanpa lockdown negara masing-masing.
Menurut Luhut, kunci utamanya adalah masyarakat harus disiplin menjalankan anjuran dan imbauan pemerintah.
"Belum sampai ke kondisi itu (lockdown) tadi saya bicara, tadi teleconfrence sama beberapa menteri. Kita lihat betapa China pulih dan membaik karena disiplin. Bagaimana Korea Selatan membaik karena disiplin juga," ungkap Luhut dalam video conference bersama wartawan, Rabu (18/3/2020).
Pemerintah juga menghitung berbagai aspek saat membuat kebijakan, termasuk dalam memilih untuk tidak melakukan lockdown. Luhut meminta masyarakat terus mematuhi anjuran dan imbauan pemerintah soal pencegahan virus corona.
Baca selengkapnya di sini: RI Ogah Lockdown Seperti Malaysia, Ini Alasannya
Halaman Selanjutnya
Halaman