Orang Kaya Inggris Minta Biaya Sewa Toko Dipangkas Gegara Corona

Orang Kaya Inggris Minta Biaya Sewa Toko Dipangkas Gegara Corona

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 23 Mar 2020 15:21 WIB
Butik Mewah Stefano Ricci
Ilustrasi/Foto: Dok. CNBC
Jakarta -

Orang terkaya di Inggris, Sir Philip Green yang terkenal akan bisnis ritel pakaiannya, Arcadia Group meminta keringanan untuk pemotongan biaya sewa hingga 50%. Saat ini, kondisi Arcadia Group yang memiliki sederet ritel pakaian ternama seperti Topshop dan Dorothy Perkins tengah menghadapi krisis pendapatan sebab pandemi virus corona (COVID-19).

Dilansir dari Forbes, Senin (23/3/2020), menurut laporan dari Sky News, Sir Philip Green menolak membayar sewa took sederet ritelnya yang jatuh tempo pada pekan ini secara penuh. Sebelumnya Sir Philip Green memang pernah menyatakan, salah satu cara ampuh menyelamatkan bisnis ritel dari gempuran took online yakni memberikan kelonggaran biaya sewa Gedung.

Namun, hingga saat ini baik Sir Philip Green maupun Arcadia Group masih enggan berkomentar. Akan tetapi, pihaknya mengumumkan semua toko akan tutup guna mengantisipasi penyebaran corona sampai waktu yang belum ditetapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut seorang analis, tenggat waktu Sir Philip Green untuk membayar karyawannya sendiri semakin dekat.

Melihat perjuangan Arcadia Group, pemain besar ritel pakaian ini pernah berada di kondisi bertahan hidup pada Juni 2019 lalu. Namun, kini Arcadia harus menghadapi serangan corona tanpa persiapan yang jauh lebih baik.

ADVERTISEMENT

Pengamat ritel Richard Hyman dari Richard Talks Retail mengungkapkan, sederet bos ritel modern mengalami penurunan penjualan di toko offline hingga 905, dan di toko online 50%. Hal ini membuktikan, Arcadia tak sendirian, sederet ritel pakaian modern lainnya, seperti John Lewis dan M&S juga mengalami 'penderitaan'.

Selain itu, tekanan pada bisnis Sir Green Phillip ini juga menyebabkan total kekayaannya semakin berkurang. Pada tahun 2016, kekayaan Sir Philip Green Bersama istrinya, Lady Tina Green mencapai US$ 5,9 miliar. Namun, akibat tekanan yang menerpa bisnis ritel pakaiannya, kekayaan Green dan istrinya menurun. Pada tahun 2018 menjadi US$ 3,5 miliar, dan pada Juli 2019 menjadi US$ 2,5 miliar.

Di tahun ini, per (23/3), Forbes memprediksi jumlah kekayaan pasangan tersebut hanya sekitar US$ 2,1 miliar.




(eds/eds)

Hide Ads