Italia menjadi negara kedua dengan penyebaran virus corona (COVID-19) terbanyak di dunia. Namun, angka kematian di negara tersebut melebihi China yaitu sebanyak 5.476 korban jiwa. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pun telah mengumumkan lockdown sejak 9 Maret 2020 lalu.
Tak hanya menggerogoti keberlangsungan hidup warga Italia, virus corona juga menjadi tamparan keras bagi perekonomian negara tersebut. Industri yang jadi target ekspor utama negara tersebut, seperti fesyen mewah dan manufaktur harus menelan pil pahit.
Namun, hal tersebut tak membuat para pengusaha raksasa di industri-industri tersebut mundur dalam urusan menanggulangi corona, begitu juga dengan sederet orang terkaya di Italia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Forbes, Senin (23/3/2020), tokoh fesyen ternama Giorgio Armani menyumbang sekitar US$ 1,4 juta atau sekitar Rp 23,3 miliar (kurs Rp 16.650) untuk Rumah Sakit (RS) di kota Milan dan Roma, serta terhadap tenaga perlindungan sipil yang menjadi garda utama dalam mengoordinasikan respons pemerintah dalam penanganan corona.
Tak hanya Armani, pengusaha raksasa di industri farmasi Massimiliana Landini Aleotti merombak sebagian pabriknya di kota Florence untuk memproduksi disinfektan gel yang akan didistribusikan langsung kepada RS di Italia.
CEO Moncler atau merek pakaian olahraga mewah Remo Ruffini menyumbang US$ 10,8 juta atau sekitar Rp 179,7 miliar untuk pembangunan RS baru di Lombardy. Fasilitas ini akan mencakup lebih dari 400 unit perawatan intensif atas virus corona. Sama dengan Ruffini, mantan Perdana Menteri Italia yang kini menjabat sebagai anggota parlemen yaitu Silvio Berlusconi juga berdonasi sebesar US$ 10,8 juta ke RS baru tersebut.
Lalu, pada (19/3) lalu, Direktur Utama Banca Mediolanum, Ennio Doris menyumbang sekitar US$ 5,4 juta atau sekitar Rp 89,8 miliar untuk pemerintah daerah di wilayah timur laut Veneto yang tengah berjuang melawan penyebaran virus corona yang cukup tinggi di Kawasan tersebut.
Giuliana, Luciano, dan Sabrina Benetton atau yang lebih dikenal sebagai The Benetton Family yang memiliki perusahaan holding Edizione Srl berdonasi sebesar US$ 3,2 juta atau sekitar Rp 53,2 miliar untuk RS di kota Milan, Roma, dan Treviso. The Benetton Family sudah menutup seluruh ritel pakaiannya, namun tetap mengoperasionalkan jalan tol yang dikuasai Autogrill. Perlu diketahui, Benetton Family memiliki saham mayoritas dalam Autogrill tersebut.
Secara keseluruhan 17 orang terkaya di Italia telah menyumbang lebih dari US$ 33 juta atau sekitar Rp 549,3 miliar untuk RS, fasilitas kesehatan, dan pemerintah Italia demi memerangi corona. Berikut daftar orang terkaya di Italia lainnya yang berdonasi untuk memerangi corona seperti yang dirangkum Forbes:
1. Francesco Gaetano Caltagirone pemlik perusahaan holding Gruppo Caltagirone berdonasi sekitar US$ 1,1 juta atau setara Rp 18,3 miliar.
2. Luca Garavoglia, CEO Campari Group, menyumbang US$ 1,1 juta untuk RS Fatebenefratelli Sacco di Milan.
3. Renzo Rosso, fashion entrepreneur ternama dan pemilik Only The Brave menggelar donasi melalui Only The Brave Foundation untuk membantu RS di kota-kota kecil di Italia.
4. Domenico Dolce and Stefano Gabbana, pemilik merek ternama Dolce & Gabbana telah berdonasi dengan jumlah yang tak diungkapkan terhadap Humanitas University di Milan untuk mengembangkan penelitian terhadap kekebalan tubuh manusia terhadap virus corona.
5. Nicola dan Paolo Bulgari, pencipta perhiasan mewah Bulgari menjanjikan sumbangan ke Institut Spallanzani di Roma.
6. Patrizio Bertelli dan Miuccia Prada, CEO dari merek fesyen ternama Prada telah menyumbangkan dua unit perawatan intensif dan resusitasi masing-masing ke rumah sakit Vittore Buzzi, Sacco dan San Raffaele di Milan.
7. Massimo Moratti, pemegang saham terbesar di Saras (kilang minyak terbesar di Italia) berdonasi sebesar US$ 215.000 atau sekitar Rp 3,5 miliar ke RS Azienda Ospedaliera G. Brotzu di Sardinia, RS Fatebenefratelli Sacco, dan RS Niguarda di Milan.
8. Stefano Pessina, Direktur Utama dari waralaba apotek terbesar di Italia yang bernama Walgreens Boots Alliance memerintahkan untuk tetap membuka seluruh apoteknya di Italia untuk melayani publik di tengah pandemi corona.
(eds/eds)