Pemerintah memastikan anggaran belanja negara masih memadai untuk menanggulangi wabah virus corona (Covid-19) dan dampak yang diakibatkannya.
Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi menjelaskan pemerintah melakukan realokasi anggaran untuk penanganan wabah virus corona. Melalui realokasi, pemerintah tidak perlu menambah anggaran dalam APBN, karena anggaran yang digunakan diambil dari pos-pos pengeluaran yang sebelumnya untuk kegiatan lain.
Dengan begitu, belanja pemerintah untuk penanganan corona tidak akan menyebabkan defisit APBN melebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemampuan APBN kita untuk menghadapi Covid-19 ini dengan adanya realokasi ya itu masih cukup memadai," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (23/3/2020).
Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan insentif untuk dunia usaha dan tenaga medis, hingga upaya untuk meredam ancaman terhadap sosial ekonomi masyarakat yang disebabkan virus corona.
Baca juga: Hari Ini Dolar AS Nyaris Tembus Rp 17.000 |
Namun jika nantinya realokasi anggaran tidak cukup, mau tidak mau akan terjadi pelebaran defisit. Pasalnya anggaran pendapatan negara tidak mampu mengimbangi peningkatan belanja.
Tapi dia berharap pelebaran defisit APBN tidak akan melebihi batas maksimal yang diperbolehkan, yaitu di atas 3%. Jika defisit APBN di atas angka tersebut maka harus meminta persetujuan DPR.
"Memang nanti defisit dilebarkan tapi belum sampai 3%. Kalau melebihi 3% kan prosesnya akan panjang sampai ke undang-undang dan lain-lain, walaupun pemikiran, namanya pemikiran ya boleh lah gitu kan kita mendiskusikan kira-kira seperti apa. Artinya kita sudah siap sampai pada skenario terburuk," jelasnya.
Pihaknya pun sudah memperhitungkan skenario terburuk imbas virus corona mewabah di Indonesia.
"Karena sekarang kan kurs sudah Rp 16.000/US$, harga minyak makin turun ke bawah. Belum lagi kalau nanti ada dampak misalnya industri kita kena, mungkin ya. Tapi kita nggak berharap ada penutupan usaha, menyebabkan pengangguran. Kan otomatis pastinya harus dengan segala macam persiapan," tambahnya.
(toy/eds)