RI Dilanda Pandemi Corona, Pasokan BBM dan LPG Aman?

RI Dilanda Pandemi Corona, Pasokan BBM dan LPG Aman?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 26 Mar 2020 22:30 WIB
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke dalam jeriken untuk layanan pesan antar BBM Pertamina di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Rabu (25/3/2020). Jasa layanan pesan antar Pertamina call center 135 untuk BBM atau LPG tersebut sebagai bentuk upaya mendukung program pemerintah agar warga bekerja dari rumah guna menekan penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan BBM dan gas LPG dalam kondisi aman dan cukup. Pasokan ini dinilai cukup memenuhi kebutuhan energi di tengah situasi darurat virus corona.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari. Sementara untuk stok LPG selama 17 hari.

"Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah," ujar Fajriyah lewat keterangan tertulis, Kamis (26/3/2020).

Fajriyah mengatakan, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, Pertamina melakukan penyemprotan disinfektan pada tabung-tabung LPG dan fasilitas SPBU.

Pihaknya juga melakukan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.

Dari pantauan Pertamina, di tengah darurat corona konsumsi BBM mengalami penurunan. Tercatat sejak penerapan work from home tanggal 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8%.

"Awalnya, rata-rata sehari bisa mencapai sebesar 134,87 ribu KL, kini menjadi 123,74 ribu KL," kata Fajriyah.

Sementara itu untuk LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan. LPG subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton.

Sedangkan LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.


(dna/dna)

Hide Ads