Pengangguran AS hingga Tegal Lockdown, Topang Penguatan Rupiah

Pengangguran AS hingga Tegal Lockdown, Topang Penguatan Rupiah

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 27 Mar 2020 17:20 WIB
Dolar AS pagi tadi dibuka menguat di posisi Rp 13.800, dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin di Rp 13.754. Namun tak lama dolar AS bisa ditekan hingga ke titik terendahnya di Rp 13.720, sebelum akhirnya menguat lagi. Menjelang siang ini dolar AS bergerak di kisaran Rp 13.807. Alfathir Yulianda/detikcom.
Foto: Alfathir Yulianda
Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini menunjukkan penguatan. Menurut data RTI sore ini dolar AS ditutup berada di level Rp 16.170.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim menilai pelemahan dolar AS hari ini dipicu beberapa sentimen yang berasal dari AS. Salah satunya melonjaknya data pengangguran mingguan di AS yang mencapai 3,28 juta. Hal itu disebabkan penyebaran virus corona di AS.

"Ini di luar dugaan para ahli yang memprediksi angka pengangguran AS di angka 1 juta. Tapi ternyata sampai 3,28 juta. Artinya dalam satu minggu yang biasanya cuma 240 ribu sekarang mencapai jutaan. Ini membuat indeks dolar kembali melemah," terangnya kepada detikcom, Jumat (27/3/2020).


Selain itu, Ibrahim menilai inisiatif lockdown yang dilakukan beberapa kabupaten/kota seperti Tegal juga turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan nilai tukar. Menurutnya pasar melihat ada keseriusan dari Indonesia untuk mengatasi penyebaran COVID-19.

"Ini akan menjadi prestasi tersendiri bagi pemerintah sehingga pasar akan kembali tertarik dan dana asing akan kembali masuk ke pasar saham dan obligasi dalam negeri," tambahnya.

Disamping itu Bank Indonesia (BI) terus melakukan koordinasi dengan para pengusaha untuk bersama-sama melakukan intervensi. Intervensi BI melalui pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF sedangkan pengusaha dengan cara menjual dollar AS yang masih tersimpan. Sehingga kepanikan pasar akan sedikit berkurang.

Tak hanya itu, senat AS menyetujui paket stimulus tak terbatas pada hari Rabu sebesar US$ 2 triliun. Stimulus sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Disisi lain Negara-negara anggota G-20 dalam pertemuan di minggu ini berjanji akan menggelontorkan dana sebesar US$ 5 triliun bertujuan untuk menggeliatkan roda ekonomi akibat dampak dari wabah virus corona sehingga ekonomi bisa stabil kembali.

Ibrahim memprediksi dolar akan kembali melemah pekan depan bahkan bisa mencapai level di bawah Rp 16.000. Asalkan DPR AS menyetujui stimulus tak terbatas itu.

"Dalam perdagangan minggu depan, di hari Senin rupiah kemungkinan akan menguat karena program stimulus tak terbatas akan disetujui DPR. Di range 15.900-16.250," tutupnya.


(das/dna)

Hide Ads