"Dampak terhadap pendapatan memang cukup signifikan. Pendapatan kita mungkin saat ini 20% di bawah target, dan berpotensi akan lebih besar lagi kalau makin banyak penerbangan yang dibatalkan," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam telekonferensi, Sabtu (28/3/2020).
Menurut Faik, untuk menanggulangi penurunan pendapatan tersebut, perusahaan terpaksa mengurangi beragam pengeluaran di 15 bandaranya. Salah satunya ialah dengan merampingkan organisasi di cabang perusahaan.
"Upaya yang kami lakukan dari AP I adalah melakukan inisiatif simplifikasi terhadap organisasi atau organisasi ini dirampingkan lagi terutama yang ada di cabang secara langsung yang memang dari awal sudah kita lakukan," ungkapnya.
Di sisi lain, sebagian karyawan sudah ada yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai upaya mengurangi penyebaran virus corona.
"Salah satunya dengan merumahkan karyawan. Tapi ini lebih kepada upaya kita mengurangi penyebaran virus corona sesuai dengan teguran dari pemerintah. Konsep work from home kita lakukan di AP I, tidak hanya di pusat tapi juga di cabang," paparnya.
Selain merampingkan organisasi, segala rencana rekrutmen pegawai baru yang sempat digenjot awal bulan lalu juga dibatalkan sementara.
"Kemudian kita juga membatalkan proses rekrutmen karyawan seperti yang kita ketahui, dengan bertambahnya bandara, kebutuhan akan SDM jadi meningkat, tapi sekarang ini kita batalkan dulu," tambahnya.
Atas segala upaya di atas, perusahaan mampu menghemat hingga Rp 300 miliar lebih sebagai upaya menjaga ekonomi perusahaan secara keseluruhan.
"Dari inisiatif-inisiatif yang kita dilakukan terkait dengan prosedur tersebut kita bisa melakukan penghematan sampai Rp 300 miliar ke atas. Jadi mudah-mudahan ini bisa bantu mengurangi beban karena menurunnya pendapatan selama ini," tutupnya.
(fdl/fdl)