Proyek BUMN Masih Jalan di Tengah Wabah Corona

Proyek BUMN Masih Jalan di Tengah Wabah Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 31 Mar 2020 08:31 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) saat ini sedang dalam tahap pembangunan, Rabu (31/7/2019). Kereta cepat ini ditargetkan beroperasi di 2021.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Banyak proyek strategis yang dikerjakan BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan proyek-proyek itu tetap berjalan meski ada wabah virus corona.

"Kita tahu banyak sekali proyek-proyek strategis yang ada di BUMN apakah pembangunan refinery, TPPI untuk petrochemical, destinasi wisata, apakah yang Lombok, Bali dan lain-lain ini harus tetap berjalan," katanya dalam teleconference, Senin kemarin (30/3/2020).

Meski begitu, Erick juga menyoroti cashflow BUMN di tengah virus corona. Pihaknya akan menyisir mana saja proyek yang didahulukan dan proyek mana yang ditunda.

"Tentu memang kita BUMN sedang mengadakan review-review, tentu dengan keadaan seperti ini cashflow dari BUMN seperti apa, proyek mana yang didahulukan, proyek mana yang ditunda. Tapi kita tidak mungkin menunda semua," ujar Erick.

"Jangan sampai kita telat lagi. Ketika China recover, negara lain recover, kita masih terjebak corona. Ini yang tidak boleh," ujarnya.


Dalam teleconference ini, Erick juga menghadirkan direksi BUMN. Ia meminta direksi untuk memastikan proyek mana yang penting dan didahulukan, dan proyek yang ditunda.

"Saya mengundang direksi BUMN ingin memastikan, kita jalan terus, tapi tolong teman-teman BUMN memastikan mana yang penting mana yang ditunda," katanya.


Apa Kabar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Erick memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus berjalan di tengah wabah virus corona. Namun, ia mengungkapkan proyek ini bakal mengalami keterlambatan. Sebab, para pekerja asal China belum bisa kembali ke Indonesia karena adanya virus tersebut.

"Saya rasa begini, jangan tunda-tunda yang tidak perlu ditunda. Jadi yang namanya KPI (key performance indicators) pertama, yang ditargetkan Bapak Presiden kita jalan terus termasuk kereta cepat," katanya.

"Cuma tentu pada saat ini karena kondisi partner kita dengan negara China, tentu tenaga kerja asing belum bisa masuk. Tentu ada delay-delay tapi proyek jalan terus," ujarnya.


Erick mengatakan, Indonesia memiliki penduduk ratusan juta jiwa. Sehingga, transportasi publik mesti disediakan.

"Kenapa, ingat penduduk Indonesia jumlahnya ratusan juta, suka tidak suka, nanti yang namanya transportasi publik diutamakan," terangnya.



Simak Video "Direksi 'Nakal' Terlindungi UU BUMN?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads