Bawang Bombai hingga Gula Pasir Picu Inflasi 0,1% di Maret

Bawang Bombai hingga Gula Pasir Picu Inflasi 0,1% di Maret

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 01 Apr 2020 11:38 WIB
Bawang Bombai
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Maret sebesar 0,10%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi bulan maret dipicu kenaikan harga sejumlah komoditas seperti bawang bombai dan gula pasir.

"Menurut komponen, dari 3 komponen yang ada, hanya yang inflasi yaitu inti, inflasinya 0,29% dan andilnya 0,19%. Di sini adalah karena emas perhiasan, bawang bombai, dan gula pasir," kata Suhariyanto dalam paprannya via video converence, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Sementara, lanjut dia, untuk harga barang yang diatur pemerintah tercatat mengalami deflasi 0,19% dan sumbangannya 0,03%. Hal ini terutama dipicu penurunan tarif angkutan udara.

"Karena penurunan tarif angkutan udara meskipun ada kenaikan rokok kretek dan filter yang sumbang inflasi 0,01%," jelasnya.

Sementara, untuk volatile price, BPS mencatat adanya deflasi karena penurunan harga cabai merah dan raiwit.

"Dari angka inflasi Maret 2020, bisa disimpulkan 0,10% penyebab utama inflasi Maret 2020 kenaikan harga emas perhiasan, telur ayam ras, bawang bombai, dan gula pasir. Sedangkan deflasi karena penurunan harga cabai merah, cabai rawit, dan penurunan tarif angkutan udara," simpul dia.


(hek/dna)

Hide Ads