"Menurut komponen, dari 3 komponen yang ada, hanya yang inflasi yaitu inti, inflasinya 0,29% dan andilnya 0,19%. Di sini adalah karena emas perhiasan, bawang bombai, dan gula pasir," kata Suhariyanto dalam paprannya via video converence, Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Maret Inflasi 0,1% |
Sementara, lanjut dia, untuk harga barang yang diatur pemerintah tercatat mengalami deflasi 0,19% dan sumbangannya 0,03%. Hal ini terutama dipicu penurunan tarif angkutan udara.
"Karena penurunan tarif angkutan udara meskipun ada kenaikan rokok kretek dan filter yang sumbang inflasi 0,01%," jelasnya.
Sementara, untuk volatile price, BPS mencatat adanya deflasi karena penurunan harga cabai merah dan raiwit.
"Dari angka inflasi Maret 2020, bisa disimpulkan 0,10% penyebab utama inflasi Maret 2020 kenaikan harga emas perhiasan, telur ayam ras, bawang bombai, dan gula pasir. Sedangkan deflasi karena penurunan harga cabai merah, cabai rawit, dan penurunan tarif angkutan udara," simpul dia.
(hek/dna)