Mudik Tak Dilarang, Antisipasi Cegah Corona Diserahkan ke Pemda

Mudik Tak Dilarang, Antisipasi Cegah Corona Diserahkan ke Pemda

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 02 Apr 2020 15:05 WIB
Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak diperkenankan mudik demi mencegah penularan virus corona (COVID-19).
Foto: Antara Foto
Jakarta - Pemerintah tidak melarang masyarakat yang mau mudik ke kampung halaman di tengah wabah corona. Untuk itu, Pemerintah Daerah diminta siap-siap dan hati-hati dalam menerima warganya yang pulang kampung, khususnya dari Jakarta dan sekitarnya yang menjadi zona merah corona.

"(Pemerintah) Daerah kita minta antisipasi masyarakatnya yang pulang. Daerah-daerah harus lebih siap untuk mengimbau dan melindungi warganya," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaludin, lewat video conference, Kamis (2/4/2020).

Menurut Ridwan, Pemda harus mulai menyiapkan fasilitas kesehatan yang lebih baik untuk mengantisipasi penyebaran virus dari warga yang pulang kampung. Pemda juga diminta lebih siap untuk melakukan pengawasan terhadap para pemudik yang datang ke daerahnya.

"Hal itu bisa diwujudkan dengan menyiapkan fasilitas kesehatan yang lebih baik. Lalu juga membantu kesiapan-kesiapan pengawasan terhadap warganya (yang baru mudik)," jelas Ridwan.


Sejauh ini pun, menurut Ridwan, Pemda sudah mulai bergerak untuk melakukan antisipasi penyebaran virus yang berpotensi terbawa dari luar daerah oleh para pemudik. Beberapa pimpinan daerah sudah ada yang memberlakukan isolasi dan karantina kepada para pemudik.

Di sisi lain beberapa daerah pun sudah mengimbau agar warganya tidak mudik. Khususnya yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

"Ada Gubernur yang mewajibkan isolasi dan karantina bagi pemudik yang datang. Lalu, seperti Gubernur Jabar dan Gubernur Jateng sudah berusaha keras untuk mengimbau agar masyarakat yang tinggal di Jabodetabek tidak pulang dalam waktu dekat," papar Ridwan.

Ridwan juga mengatakan pihaknya pun terus aktif untuk memantau pergerakan penumpang. Dan berkomunikasi dengan pihak terkait pada Pemerintah Daerah, khususnya yang banyak menerima pemudik dari Jabodetabek, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Lampung.

"Kami terus koordinasikan kami setiap hari, setidaknya sekali kami berhubungan, baik video conference. Kita panggil perwakilan daerah yang punya mobilisasi orang dari Jakarta banyak. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah hingga ke Lampung," jelas Ridwan.




(hns/hns)

Hide Ads