Stimulus Ekonomi Lawan Corona Diminta Tak Korbankan Badan Usaha

Stimulus Ekonomi Lawan Corona Diminta Tak Korbankan Badan Usaha

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 07 Apr 2020 16:07 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: detikcom
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan virus corona memberikan dampak pada industri seperti otomotif, besi baja, hingga pesawat terbang. Maka itu, sektor industri perlu mendapat perhatian dari pemangku kepentingan.

"Kami ingin sampaikan secara umum pemetaan sektor industri yang terdampak Covid-19. Secara umum hampir semua sektor industri kena dampak Covid sehingga memang perlu perhatian lebih," katanya dalam rapat virtual Komisi VI DPR RI Senin (6/4/2020) kemarin.

Sementara, Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengatakan, virus corona memberikan dampak besar pada perekonomian termasuk di industri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain kehidupan sosial yang terdampak, sektor ekonomi tertekan, nilai tukar rupiah melemah, daya beli masyarakat menurun, dan sektor industri terganggu, situasi ini seolah-olah datang dengan begitu cepat dan mengancam terjadinya krisis yang lebih dalam," kata Herman dalam keterangannya.

Namun, Herman menilai, stimulus yang diberikan pemerintah untuk menghadapi corona tak boleh mengorbankan sektor atau korporasi lainnya. Pasalnya, jika badan usaha dikorbankan, akan memperluas dampak ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Pilihan stimulus ini tidak boleh mengorbankan sektor/korporasi lainnya, semisal pembelian gas dari PGN yang minta dipatok pada rate nilai tukar Rp 14.000/US$, keringanan pembayaran/subsidi listrik bagi industri terdampak dan penundaan pembayaran tarif PLN, ini akan mengganggu kinerja PGN dan PLN yang juga terdampak dengan situasi ini," ujarnya.

"Memang menjadi pilihan pemerintah, mana yang akan menjadi prioritas dalam situasi krisis," tuturnya.

Dia pun mendorong pemerintah bisa cepat mengambil keputusan dalam menentukan manajemen krisis dan mitigasi, agar dapat mengantisipasi terhadap krisis yang lebih jauh.

"Kita juga belum tahu sampai kapan wabah Covid-19 dan dampaknya terhadap sektor ekonomi berakhir," tutupnya.




(acd/ara)

Hide Ads