Berdasarkan laporan riset Colliers International soal Pasar Properti Jakarta dan Hotel Bali untuk Kuartal I-2020, tingkat okupansi hotel di Jakarta hingga Februari 2020 sebenarnya masih menunjukkan peningkatan dari rata-rata 58% menjadi 60%. Akan tetapi, mulai terasa sangat menurun di bulan Maret 2020 saat pemerintah mengumumkan kasus ini di Indonesia.
Namun, industri hotel di Bali malah sudah menunjukkan penurunan tingkat hunian dan harga sewa secara drastis sejak Februari 2020 lalu. Tingkat okupansi hotel di Bali turun dari rata-rata 70% menjadi 50%.
"Setiap hotel punya pertimbangan, tapi ada untungnya juga mereka tetap buka walaupun operasionalnya minimal, daripada tutup sama sekali," ujar Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/4/2020).
Agar tingkat okupansi hotel tetap terisi sepanjang pandemi ini, beberapa hotel yang masih beroperasi biasanya mulai banting harga. Tidak heran, bila melihat laporan riset Colliers International soal Pasar Properti Jakarta dan Hotel Bali untuk Kuartal I-2020, harga sewa hotel di Jakarta sudah mulai diturunkan dari rata-rata US$ 62 setara Rp 992.000/malam (kurs Rp 16.000/US$) menjadi US$ 60 atau Rp 960.000/malam.
Demikian juga di Bali, dari rata-rata US$ 125 atau setara Rp 2 juta menjadi US$ 90 atau setara Rp 1,44 juta. Penurunan harga sewa hotel bahkan sudah mulai berlaku sejak Februari 2020 lalu, yang mana belum ada laporan kasus Corona di Indonesia.
"Mereka sudah mulai banting-bantingan harga karena memang pilihannya ada dua, tetap beroperasi atau tutup sementara," sambungnya.
Untuk itu, menurut Ferry, bila hotel masih ingin tetap bertahan operasi sepanjang pandemi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Utamanya soal menekan beberapa biaya operasi hotel.
"Intinya cutting cost demi menekan operating cost ujungnya. Karena kalau mereka tetap beroperasi dengan income yang tak mencukupi, maka akan rugi. Ada beberapa hotel di Bali offer beberapa package dengan paket yang sangat murah. Yang canggih mengoperasikan sistem pendinginnya per lantai atau per zona. Tamu bisa dikumpulkan di satu lantai sehingga bisa menekan operasi. Tempat spa, restoran, dan hal-hal lain yang sifatnya pelengkap saran hotel bisa di nonaktifkan dulu," pungkasnya.
(dna/dna)