Jakarta -
Sebanyak 15 orang Indonesia masuk daftar orang terkaya di dunia tahun 2020 versi Forbes. Belasan orang tersebut terukir namanya di sejarah konglomerat RI dengan kesuksesan mereka berbisnis di berbagai macam bidang, di antaranya perbankan, produksi rokok, pupuk, dan sebagainya.
Siapa saja orang-orang tersebut? Apa saja bisnisnya? Intip rangkuman detikcom berikut yang dilansir dari Forbes:
Hartono Bersaudara
Budi Hartono dan Michael Hartono merupakan kakak beradik yang menduduki puncak orang terkaya di Indonesia selama 12 tahun berturut-turut terhitung sejak 2008.
Budi Hartono menjadi posisi pertama orang terkaya asal Indonesia dengan harta US$ 13,6 miliar atau setara Rp 217,6 triliun (kurs Rp 16.000/US$), sedangkan Michael Hartono posisi kedua dengan harta US$ 13 miliar atau setara Rp 208 triliun.
Sumber kekayaan kakak-beradik tersebut berasal dari PT Djarum atau Djarum Group, sebuah konglomerasi yang menggarap banyak lini usaha di berbagai bidang. Beberapa tahun terakhir Djarum Group telah bergerak ke sektor ritel online yang tumbuh cepat, mengakuisisi Kaskus, Infokost, Blibli, hingga Bolabob, Mindtalk, DailySocial, Kincir, dan Opini.
Selain itu, kekayaan Hartono bersaudara juga diperolehnya dari saham mayoritas di Bank Central Asia (BCA) yang dibeli setelah krisis keuangan Asia pada tahun 1998.
Sri Prakash Lohia
Pria berdarah India ini menjadi posisi ketiga orang terkaya asal Indonesia. Ia mengantongi harta US$ 4,3 miliar atau setara Rp 68,8 triliun. Kekayaannya bersumber dari perusahaan miliknya, Indorama yang bergerak di bidang pembuatan benang pintal. Indorama didirikannya pada tahun 1976 di Purwakarta, Jawa Barat.
Hidupnya semakin sejahtera setelah perusahaannya itu memutuskan untuk memproduksi polyethylene terephtalate (PET) yang digunakan untuk produksi botol minuman plastik seperti Coke dan Pepsi.
Perusahaannya juga membuat pembangkit listrik tenaga petrokimia yang digunakan untuk industri poliolefin pupuk, bahan baku tekstil dan sarung tangan medis.
Dato Sri Tahir
Pengusaha Dato Sri Tahir tercatat mengantongi harta US$ 4,1 miliar atau setara Rp 65,6 triliun. Jumlah kekayaan itu membawanya menjadi orang terkaya keempat di Indonesia.
Ia terkenal sebagai pendiri Grup Mayapada, sebuah grup yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari perbankan, rumah sakit, real estate dan sebagainya.
Tahir juga dikenal sebagai orang tajir yang dermawan. Melalui yayasan miliknya, Tahir Foundation kerap kali berdonasi untuk aksi kemanusiaan. Baru-baru ini saja ia merogoh kantong pribadinya untuk membantu pemerintah memerangi virus Corona (COVID-19).
Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu masuk daftar orang kelima di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$ 3,5 miliar atau setara Rp 56 triliun. Salah satu sumber kekayaannya berasal dari bisnis kayu yang digeluti sejak 1970-an bernama PT Barito Pacific Timber.
Perusahaan itu berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayu pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia, Chandra Asri.
Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia, pada 2015 Chandra Asri Petrochemical bekerja sama dengan produsen ban Prancis, Michelin.
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung yang dikenal dengan julukan Si Anak Singkong ini masuk daftar orang terkaya keenam di Indonesia dengan harta US$ 3,1 miliar atau setara Rp 49,6 triliun. Kekayaannya bersumber dari kerajaan bisnisnya yaitu CT Corp.
CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan kebun sawit yang menjadi sumber energi terbarukan.
Martua Sitorus
Orang terkaya ketujuh di Indonesia ini mengantongi US$ 1,8 miliar atau setara Rp 28,8 triliun. Kekayaannya ia peroleh berkat mendirikan perusahaan kelapa sawit, Wilmar International.
Sitorus yang berdagang udang semasa muda mendirikan Wilmar dengan keponakannya yang masuk daftar orang terkaya di Malaysia, Kuok Khoon Hong.
Mochtar Riady
Orang terkaya di Indonesia ini sukses berkat mendirikan Lippo Group, yang fokus di beberapa bidang usaha seperti properti, ritel, media dan rumah sakit. Usahanya kini diteruskan ke anak-anaknya, James dan Stephen Riady.
Mochtar Riady berada di peringkat kedelapan sebagai orang terkaya di Indonesia dengan harta kekayaan US$ 1,7 miliar atau setara Rp 27,2 triliun.
Peter Sondakh
Peter Sondakh adalah kepala Rajawali Corpora, perusahaan investasi yang didirikan pada 1984 yang portofolionya meliputi hotel, media, dan pertambangan. Aset lainnya termasuk hotel Four Seasons di Jakarta, penyedia layanan internet Velo Networks, dan jaringan TV yakni Rajawali Televisi.
Sederet bisnisnya itu membawa Peter menjadi orang terkaya kesembilan di Indonesia yang kekayaannya US$ 1,6 miliar atau setara Rp 25,6 triliun.
Murdaya Poo
Orang terkaya ke-10 di Indonesia ini memulai karirnya dari berjualan koran. Dengan upayanya, ia berhasil mendirikan Central Cipta Murdaya, perusahaan yang bergerak pada bidang investasi perkebunan kelapa sawit, produsen kayu, teknologi informasi, dan sebagainya.
Murdaya juga merupakan pemilik Jakarta Convention Centre (JCC). Ia meraup banyak keuntungan dari 100 event per tahun yang diadakan di JCC. Tidak heran jika kekayaannya tercatat US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19,2 triliun.
Theodore Rachmat
Sumber kekayaan orang terkaya ke-11 di Indonesia ini ia peroleh dari Triputra Group yang didirikannya pada 1998. Perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang, mulai dari agribisnis, manufaktur, dan pertambangan.
Dia juga menjabat sebagai CEO Astra International. Perusahaan ini didirikan oleh pamannya William Soeryadjaya pada tahun 1968. Harta kekayaannya kini tercatat US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19,2 triliun.
Djoko Susanto
Siapa sangka orang terkaya ke-12 di Indonesia ini berasal dari orang yang tak lulus SMA. Dulunya ia hanya mengelola warung-warung makanan dan menjajakan rokok dengan membuka beberapa warung kelontongan lagi.
Kesuksesannya membuka beberapa jaringan warung ini menarik perhatian taipan pengusaha rokok Putera Sampoerna. Keduanya akhirnya bekerja sama membuka beberapa toko dan supermarket.
Ketika Putera Sampoerna menjual bisnis rokoknya ke Phillip Morris, Djoko fokus mengembangkan bisnis ritelnya, yaitu Alfamart yang keberadaannya kini mencapai 16.000 gerai di seluruh Indonesia. Dari bisnis waralaba itulah ia mengantongi kekayaan hingga US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19,2 triliun.
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto masuk daftar orang terkaya ke-13 di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19,2 triliun. Ia sukses dengan sederet bisnisnya yang bergerak di bidang manufaktur, migas, kelapa sawit, dan sebagainya yang tergabung dalam grup Royal Golden Eagle (RGE).
Sebut saja Asia Pasific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol yang sukses di sektor manufaktur pulp dan kertas. Lalu juga Sateri International dan APR yang merupakan produsen rayon dan pulp. Tak luoa juga dengan Asian Agri dan Apikal yang merupakan perusahaan minyak kelapa sawit, serta Pasific Oil & Gas yang bergerak di bidang migas.
Low Tuck Kwong
Lahir di Singapura, Low Tuck Kwong kini berkebangsaan Indonesia sejak menetap pada tahun 1972. Ia merupakan pemilik perusahaan Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia. Low Tuck Kwong berada di peringkat ke-14 orang terkaya Indonesia dengan kekayaan US$ 1,1 miliar atau setara Rp 17,6 triliun.
Simak Video "Video: Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia "
[Gambas:Video 20detik]