Pemerintah sebenarnya tidak melarang masyarakat untuk mudik tahun ini dengan berbagai alasan. Pemerintah hanya mengimbau agar masyarakat tidak mudik dan akan memberi bansos bagi mereka yang bertahan di ibu kota.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balitbanghub melakukan survei online. Terdapat 42.890 responden yang ikut dalam survei.
Baca juga: Terminal Pelabuhan di Dua Provinsi Ini Tutup |
Dari koresponden yang disurvei itu, sebanyak 7% sudah melakukan mudik dini. Mereka melakukan mudik dini dengan berbagai alasan.
Survei ini menunjukan, 28,9% alasan dari yang sudah melakukan mudik dini lantaran telah diterapkannya work from home. Lalu 28% alasannya untuk menghindari penularan di tempat bekerja/belajar.
Kemudian 15,5% alasannya lantaran sudah ada penerapan belajar atau kuliah di rumah, 6,9% alasannya tempat bekerja sudah tutup sementara dan 20,7% alasan lainnya.
Dari 7% responden yang sudah melakukan mudik dini sebanyak 24,2% tujuannya ke Jawa Tengah, 23,8% ke Jawa Timur, 12,7% ke Jawa Barat, 6,3% ke Jabodetabek, 33% ke daerah lain di seluruh Indonesia.
Dari segi moda yang digunakan pemudik dini yakni 23,9% menggunakan mobil pribadi, 22,6% menggunakan sepeda motor, 17,7% pesawat udara, 14,6% kereta api, 10,1% bus dan 1,1% kapal laut.
(das/dna)