Ekonom senior Indef Didik Rachbini memaparkan, dari 135.000 orang yang telah disurvey, sebesar 66,28% memperlihatkan respons negatif. Sedangkan respons positif hanya 33,72%.
"Itu sentimen negatif ke pemerintah tinggi sekali sekitar 66,28%. Jadi saran kami pemerintah harus menaikkan sentimen positif dengan cara jujur, transparan, kemudian sungguh-sungguh dan tidak menganggap remeh," kata Didik melalui telekonferensi, Minggu (5/4/2020).
Survei ini menggunakan data analyst yang dikumpulkan dari Twitter yang membicarakan virus corona sebanyak 145.000 orang dan 6 portal berita online terbesar. Data tersebut diamati sejak Januari-Maret 2020.
Didik juga menjelaskan, alasan masyarakat cenderung tidak puas karena komunikasi antar pemerintah terkait penanganan virus corona sangat buruk. Yang paling banyak mendapatkan sentimen negatif dari masyarakat adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden dan Menkes itu belepotan komunikasinya. Itu hal pertama yang kita lihat dari penelitian ini. Dua orang ini sentimen negatifnya paling tinggi, ini harus diperbaiki" sebutnya.
Selain itu, pemerintah juga dianggap terlalu meremehkan virus corona sejak awal. Sehingga tidak ada persiapan yang matang dalam menangani pandemi ini.
"Ini merupakan hasil bercermin pemerintah karena dari awal sudah bercanda-bercanda. Misalnya 'tidak mungkin Indonesia kena, kalau kena pakai susu kuda liar'. Jadi komunikasi dari jajaran pemerintah tidak bermutu," sebutnya.
(dna/dna)