Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dengan adanya risiko krisis pangan yang muncul akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu Jokowi menginstruksikan untuk memperkuat stok bahan pangan nasional.
Jokowi memberikan instruksi itu saat membuka rapat terbatas tentang Laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 melalui video conference.
Kepala BNPB Doni Monardo yang menyampaikan hasil rapat mengatakan, Jokowi selain meminta meningkatkan stok pangan juga ingin agar menghilangkan kebutuhan impor pangan Indonesia. Sebab dengan kondisi pandemi bukan tidak mungkin negara lain tak bisa memenuhi permintaan stok pangan RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan peningkatan pangan nasional kita bisa lebih bagus dan juga ketergantungan impor harus segera dihilangkan. Karena bisa jadi beberapa negara yang selama ini memberikan kebutuhan pangan kita mungkin tidak bisa memenuhinya," tuturnya secara virtual, Senin (13/4/2020).
Meski begitu, dalam ratas Menteri Pertanian kata Doni menyampaikan bahwa stok pangan hingga 3-4 bulan ke depan masih aman. Kenaikan harga yang terjadi pada beberapa bahan pangan juga mulai stabil.
Jokowi sendiri, lanjut Doni, khawatir tentang peringatan dari FAO (Food and Agriculture Organization) terkait potensi terjadinya krisis pangan dunia. Risiko itu disebabkan 2 hal, pandemi COVID-19 dan kekeringan.
"Tadi Bapak Presiden mengatakan tentang pentingnya antisipasi kekeringan. Sesuai dengan masukan FAO bahwa akan terjadi krisis pangan karena disebabkan 2 hal yakni COVID-19 sendiri dan juga masalah kekeringan," ucapnya.
(das/fdl)