Kecolongan, Sudah 900 Ribu Warga Curi Start Mudik

Kecolongan, Sudah 900 Ribu Warga Curi Start Mudik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 15 Apr 2020 19:00 WIB
Mudik di Tengah Corona
Ilustrasi Mudik di Tengah Corona
Jakarta -

Kebijakan pemerintah mengenai pembatasan warga untuk mudik masih maju mundur. Keputusan terakhir, pemerintah tidak melarang mudik, sebaliknya pemerintah hanya mengimbau agar masyarakat tidak mudik.

Menurut Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono dari data Kementerian Perhubungan sejauh ini sudah ada 900 ribu orang yang melakukan mudik duluan dari Jabodetabek. Apabila mudik tidak dilarang, ratusan ribu pemudik ini rawan menyebarkan virus Corona ke daerahnya.

"Saya kemarin rapat dengan Kemenhub datanya sudah 900 ribu orang sudah mudik. Persoalannya adalah dia bisa jadi orang dalam pemantauan (ODP) bisa saja tersebar virus ke daerah, kata Agus, dalam diskusi online via video, Selasa (14/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian masih ada 2,6 juta orang lagi yang biasa mudik, namun separuhnya yang merupakan aparatur sipil negara, hingga karyawan BUMN dan BUMD sudah dilarang mudik.

Yang kini kembali jadi masalah adalah separuh orangnya lagi masih berpotensi akan mudik bahkan menyebarkan virus Corona. Ada 1,3 juta orang jumlahnya.

ADVERTISEMENT

"Sisanya sekitar 2,6 juta yang belum mudik, dengan instruksi Presiden semua yang menjadi aparatur negara dan badan usaha negara tidak atau dilarang mudik. Jumlahnya separuh dari 2,6 juta itu. Sekarang sisanya ada 1,3 juta yang berpotensi mudik," tegasnya.

1,3 juta orang masih berpotensi bakal mudik, ke mana tujuannya?

Agus menyatakan bahwa masih ada 1,3 juta orang berpotensi mudik dari Jabodetabek. Dari data yang dia sampaikan Jawa Tengah, DIY, hingga Jawa Timur menjadi daerah paling dituju pemudik.

"Ada 1,3 juta orang yang dianggap ada potensi mudik. Ke mana mereka menyebar? Jabar 13%, Jateng-DIY 41%, dan Jatim 20%. Lalu yang ke Sumatera itu sekitar Sumsel dan Lampung ada 8%, sisanya ke tempat lain," papar Agus.

Agus khawatir bila pemerintah masih maju mundur soal pelarangan mudik, 1,3 juta orang ini akan mudik dengan ancaman menyebarkan virus Corona. Potensi terburuk, bisa saja menimbulkan daerah episentrum baru setelah Jabodetabek.

"Ini lah yang perlu dilihat dampak mudik di Jateng, Jatim, dan Jabar. Bisa jadi ini daerah banyak ODP atau penularan baru, atau daerah wabah baru, kalau misalkan mudik ini tidak ditangani pemerintah," jelas Agus.

Agus mengatakan 1,3 juta orang ini memiliki alasan untuk mudik beragam ada yang nekat mudik karena tradisi tahunan. Ada juga yang mudik karena sudah kepepet tak punya penghasilan. Ada pula yang memang diminta orang tuanya mudik.

"Asal pemudik ini kalau disampaikan itu pertama ada kelompok nekat mudik karena tradisi mudik tahunan, satunya adalah nekat mudik karena tidak ada pemasukan untuk hidup, ketiga adalah bersikeras mudik atas permintaan keluarga," kata Agus.


Hide Ads