Konsumsi listrik mengalami penurunan selama pandemi virus Corona (COVID-19). Khususnya di Pulau Jawa, penggunaan listrik turun 9,55%. Hal itu tercatat pada sistem kelistrikan Jawa-Bali dari 11 Maret hingga 14 April 2020.
Hal itu disampaikan oleh Dirut PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual.
"Terlihat sistem Jawa-Bali selama beberapa minggu terakhir ini terus mengalami penurunan dan pada minggu terakhir di sekitar April lalu penurunan sistem Jawa-Bali demand-nya turun minus 9,55%," kata dia Kamis (16/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di Jawa, konsumsi listrik di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi juga mengalami penurunan. Di sistem kelistrikan Sumatera misalnya, konsumsi turun 2,08%. Lalu sistem Khatulistiwa (Kalimantan Barat) turun 3,97%. Lalu untuk sistem Sulawesi Bagian Selatan, konsumsi listrik turun 3,16%.
"(Penurunan konsumsi listrik) itu tergambar juga dengan tempat-tempat lain dalam skala berbeda," sebutnya.
Dia menjelaskan menurunnya konsumsi listrik karena adanya pembatasan kegiatan perkantoran dan industri akibat virus Corona.
"Dampak COVID-19 di sektor power dan utility terutama berdampak dari sisi kWh jual. Permintaan listrik yang lebih rendah karena pembatasan dalam kegiatan perkantoran dan bisnis, pembatasan industri komersial dan manufaktur, hal ini berdampak di beberapa negara termasuk Indonesia," tambahnya.
(eds/eds)