Harga Ayam Jatuh, Komisi IV DPR RI Kritik Dirjen Kementan

Harga Ayam Jatuh, Komisi IV DPR RI Kritik Dirjen Kementan

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 16 Apr 2020 14:11 WIB
Kementan
Foto: Kementan
Jakarta -

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dari fraksi PDIP menyuarakan keluhan peternak terkait masalah anjloknya harga ayam hidup (live bird) yang sudah dirasakan sejak tahun 2019.

Sudin mengatakan, pada Jumat (3/4) lalu, Komisi IV telah melakukan audiensi dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar). Dari audiensi tersebut, Komisi IV menyampaikan aspirasi Pinsar untuk mencopot Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan (PKH) Ketut Diarmita.

"Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia mengusulkan, mereka meminta memberhentikan Dirjen PKH karena dianggap tidak mampu bekerja dengan baik," kata Sudin kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran eselon I Kementan dalam rapat kerja virtual, Kamis (16/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudin menyatakan, persoalan koordinasi antara pejabat eselon I pun jadi latar belakang disuarakannya usul peternak ini.

"Tidak ada koordinasi yang baik antara Dirjen, direktur, dan yang dianggap staf ahlinya," tegas dia.

ADVERTISEMENT

Sudin mengungkapkan, para peternak rakyat terus mengalami kerugian. Pasalnya, harga ayam di level peternak jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

"Ini terkait permasalahan tata niaga perunggasan dan industri perunggasan yang lain yang selama beberapa bulan terakhir alami kerugian produksi," terang Sudin.

Sebagai informasi, sejak tahun lalu harga ayam lebih sering di bawah harga produksi sehingga merugi. Harga ayam di tingkat peternak bisa di bawah Rp 10.000 per kilogram sementara ongkos produksi bisa mencapai sekitar Rp 18.000.

Ketua Umum Pinsar Singgih Januratmoko mengatakan, pemerintah harus melakukan gebrakan serius untuk menyelamatkan peternak ayam dari ancaman gulung tikar.

Ia juga berpendapat momen puasa dan Lebaran belum bisa mendongkrak kelesuan sektor peternakan ayam.

"Untuk pulih masih 2-3 bulan lagi. Dalam 3 minggu kedepan kondisinya masih berat. Dengan kondisi seperti ini pengusaha UMKM bakal gulung tikar, yang bertahan hanya pengusaha besar. Sementara peternak ayam di Indonesia hampir 80% levelnya UMKM," kata Singgih, Jumat (10/4/2020).


Hide Ads